Tarisman Zai Kecewa Proses Perekrutan PPS Nias Barat

Nias Barat (SIB News Network|SNN)
Anggota komisioner KPUD Nias Barat Tarisman Zai yang bertugas sebagai Kordiv Hukum dan Pengawasan, kecewa terkait proses perekrutan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Tarisman Zai, kepada jurnalis SIB News Network (SNN), di Kantor KPUD Nias Barat, Senin (3/6/2024), mengatakan ditemukan sejumlah calon dengan nilai tertinggi pada tahap wawancara justru digagalkan saat rapat pleno.

Menurutnya, hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi dan obyektivitas dalam pengambilan keputusan pada rapat tersebut. Di mana adanya ketidaksesuaian antara hasil wawancara dan keputusan rapat pleno dapat mengindikasikan adanya intervensi atau kepentingan tertentu yang mempengaruhi hasil akhir.

"Keputusan yang tidak selaras dengan penilaian obyektif berdasarkan wawancara ini menciderai prinsip keadilan dan profesionalisme yang seharusnya dijunjung tinggi dalam proses perekrutan" jelasnya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Nias Barat, Safarman Gulo, menegaskan, perekrutan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Nias Barat telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Menurutnya, setiap tahapan seleksi telah mengikuti ketentuan yang diatur dalam regulasi KPU, mulai dari pengumuman, pendaftaran, hingga seleksi administrasi dan wawancara.

"Calon yang mengikuti wawancara yang dilakukan oleh tim seleksi yang independen dan profesional kemudian diteruskan dengan rapat pleno tertutup yang diselenggarakan oleh seluruh komisioner KPUD Nias Barat," jelasnya.

Menurutnya, pada saat rapat pleno penetapan hasil calon pemenang PPS, salah satu komisioner tidak hadir dan itu tidak mempengaruhi hasil pleno yang di laksanakan. Bahkan, salah satu komisioner yang mewawancarai belum menyerahkan secara resmi kepada mereka saat pleno hasil wawancara itu.

"Ketika ada perbedaan pendapat di antara komisioner KPUD Nias Barat, bagusnya kita bisa menyesuaikan dengan komunikasi internal sehingga tidak berkembang informasi seperti ini," katanya. (*)