Jumat, 11 Oktober 2024

PB PON Sampaikan Permohonan Maaf Terkait Larangan Wartawan Ambil Gambar

Armentoni Munthe - Selasa, 17 September 2024 16:09 WIB
245 view
PB PON Sampaikan Permohonan Maaf Terkait Larangan Wartawan Ambil Gambar
Foto: SNN/Armentoni Munthe
Perwakilan panitia lokal PON foto bersama para perwakilan media saat pertemuan, di SMKN 2, Kutacane, Senin (16/9/2024) malam.
Kutacane (harianSIB.com)
Perselisihan yang sempat terjadi antara sejumlah media dan Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) cabang olahraga arung jeram akhirnya menemui titik terang.

Kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah dan saling memaafkan atas kejadian yang berlangsung pada Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) di Sungai Alas, Ketambe, kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Minggu (15/9/2024).

Sebelumnya, salah seorang jurnalis melaporkan adanya perlakuan kurang menyenangkan saat peliputan penyerahan medali. Pembawa acara dianggap melarang media mendekat untuk mengambil gambar, mengizinkan hanya panitia dan pihak dinas terkait yang beratribut PON.

Baca Juga:

Kejadian ini menimbulkan rasa kecewa di kalangan media, terutama karena beberapa petugas dinas yang tidak mengenakan atribut PON diperbolehkan berada di dekat podium.

Selain itu, media juga menyoroti kurangnya fasilitas media center di venue arung jeram Sungai Alas, yang menyebabkan kesulitan dalam menjalankan tugas peliputan. Mereka meminta agar ke depan pengaturan peliputan lebih baik, khususnya pada UPP di venue selanjutnya, Sungai Mamas, Jambur Mamang.

Baca Juga:

Pertemuan antara kedua pihak untuk menyelesaikan isu ini digelar pada Senin malam (16/9/2024), di Hotel SMKN 2, Kutacane. Perwakilan media yang hadir antara lain TVOne, INews, Metrotv dan Ketua PWI Aceh Tenggara.

Dalam pertemuan tersebut, Amalia Yunita, Technical Delegate arung jeram, menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Ia menegaskan tidak ada maksud dari pihak panitia untuk menghalangi liputan media.

"Tidak ada niatan melarang media meliput, namun mungkin terdapat kesalahan dalam penyampaian oleh MC yang menyinggung rekan-rekan media. Kami meminta maaf sebesar-besarnya dan berjanji akan memperbaiki hal tersebut. Arung jeram baru dipertandingkan di PON, kami tentu tidak ingin hal ini mencederai cabor yang baru berkembang ini," ujar Amalia.

Pihak panitia juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan media dalam peliputan, termasuk memberikan akses yang setara antara media dan pihak dinas.

Race Director arung jeram, Joni Kurniawan, menambahkan, panitia akan memfasilitasi media dalam peliputan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan.

"Media dipersilakan meliput, namun harus mematuhi persyaratan keselamatan, seperti penggunaan pelampung dan helm. Kami juga akan menempatkan media di lokasi strategis yang aman dari penonton maupun petugas keamanan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Aceh Tenggara, Zulfan Harijadi, menjanjikan perbaikan akses internet di venue Sungai Mamas agar kebutuhan media center dapat terpenuhi. Langkah ini diambil untuk memudahkan pengiriman gambar dan video oleh para jurnalis di lapangan.

Ketua PWI Aceh Tenggara, Sumardi, turut menyampaikan apresiasinya atas kesediaan panitia menerima masukan dari media. Ia juga meminta maaf jika ada pihak media yang mungkin menyampaikan kritik dengan cara yang kurang tepat.

"Kami adalah bagian dari stakeholder dalam penyelenggaraan PON di Aceh Tenggara, dan media berperan penting dalam kesuksesan acara melalui pemberitaan. Kami berharap ada perbaikan yang dilakukan setelah insiden ini," pungkas Sumardi.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan jabat tangan antara kedua pihak sebagai tanda selesainya permasalahan yang terjadi.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
komentar
beritaTerbaru