Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 25 Desember 2025

Berbiaya Rp 33 Miliar, Ratusan Kios di Pasar Kain Tebingtinggi Belum Sepenuhnya Dioptimalkan Pedagang

Kepala UPTD Pasar Enggan Berkomentar
Bonny Wenles Adimanta Sembiring - Rabu, 18 Juni 2025 15:08 WIB
80 view
Berbiaya Rp 33 Miliar, Ratusan Kios di Pasar Kain Tebingtinggi Belum Sepenuhnya Dioptimalkan Pedagang
Foto harianSIB.com/Bonny Sembiring
KIOS : Beginilah kondisi ratusan kios di lantai 2 dan 3 Pasar Kain Tebingtinggi, di Jalan MT Haryono yang minim aktivitas jual-beli, Rabu (18/6/2025).
Tebingtinggi(harianSIB.com)

Ratusan kios yang berada di lantai 2 dan 3 Pasar Kain Kota Tebingtinggi diketahui belum sepenuhnya dioptimalkan oleh kalangan pedagang.

Hal tersebut membuat aktivitas jual-beli di pasar yang dibangun berbiaya Rp 33 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2017 itu terkesan minim.

Pantauan Jurnalis harianSIB.com, Rabu (18/6/2025), kios-kios di lantai 2 dan 3 Pasar Kain terlihat belum terisi oleh pedagang. Padahal, pasar tersebut telah rampung dibangun serta dioperasionalkan sejak 2018 silam.

Kemudian, sejumlah fasilitas Pasar Kain seperti tangga escalator tidak berfungsi dan toilet umum juga tampak memprihatinkan serta dipenuhi sarang laba-laba.

Salah seorang pedagang Pasar Kain bernama Nd Manda Br Sembiring (57) kepada wartawan mengatakan, kios-kios Pasar Kain di kedua lantai itu memang sudah lama tidak terisi oleh para pedagang atau pelaku UMKM.

Sebab, para pedagang yang dulunya sempat mengisi kios di lantai 2 dan 3 selama beberapa bulan, mengaku barang dagangan mereka tidak laku terjual karena sepi pengunjung.

"Sejak beroperasinya pasar ini, para pedagang awalnya sempat berjualan di lantai 2 dan 3. Namun, setelah tiga bulan berjualan, dagangan mereka tidak laku terjual dan dinilai mengancam kehidupan ekonomi keluarga," katanya.

Nd Manda juga mengungkapkan bahwa alasan sepinya pembeli lantaran kondisi kios yang terlalu sempit untuk menjajakan barang dagangan.

Situasi itu turut diperparah dengan keberadaan fasilitas pasar yang kurang memadai, sehingga pengunjung enggan datang ke Pasar Kain dan lebih memilih berbelanja ke pedagang kaki lima (PKL) yang ada di luar kompleks Pasar Kain.

"Sebelum direnovasi, pengunjung yang datang ke Pasar Kain bisa leluasa untuk memilih tempat berbelanja. Tapi, kalau sekarang, kondisinya tidak demikian dikarenakan tertutup tembok. Situasi ini tentunya membuat pengunjung malas untuk berbelanja ke Pasar Kain," ucapnya.

Boru Sembiring pun membeberkan, selama ini Dinas Perdagangan Pemko Tebingtinggi dinilai sangat jarang memantau (monitoring) situasi Pasar Kain. Padahal menurutnya, monitoring itu perlu dilakukan Dinas Perdagangan secara berkala, sehingga keluhan dari para pedagang dapat segera ditindaklanjuti.

"Selama saya berjualan di sini, belum ada kunjungan dari Dinas Perdagangan Tebingtinggi, baik itu Kadis ataupun anggotanya. Oleh karena itu, saya berharap kepada Dinas Perdagangan Pemko Tebingtinggi agar mau turun langsung melihat kondisi realita di Pasar Kain," harapnya.

Sementara, Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan tak jauh dari Pasar Kain, Rudi (40), mengaku memilih berdagang di luar kompleks pasar modern itu lantaran dianggap lebih memudahkan para pengunjung untuk berbelanja. Hal tersebut, dikarenakan tangga escalator untuk menghubungkan lantai 2 dan 3 tidak berfungsi.

"Dulu, saya sudah sempat berjualan di kios lantai 2 Pasar Kain. Namun, setelah tiga bulan di situ, tidak ada barang dagangan yang laku karena calon pembeli malas naik ke lantai 2 atau 3 akibat tangga escalatornya rusak (tidak berfungsi)," ungkapnya.

Kepala Dinas Perdagangan Pemko Tebingtinggi, Zahidin ketika dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp, mengarahkan wartawan untuk melakukan konfirmasi kepada Kepala UPTD Pasar. "Tanya ke Kepala UPTD Pasar saja, pak," ujarnya.

Sedangkan, Kepala UPTD Pasar Pemko Tebingtinggi, Erwin JH Sitorus sewaktu dihubungi, enggan berkomentar.

"Terkait kondisi Pasar Kain, saya tidak berani mengeluarkan statement, bukan karena tidak mau bekerjasama, bang. Tapi, setiap ada usulan-usulan yang menyangkut Pasar Kain selalu ditolak pimpinan," katanya singkat. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru