Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 09 November 2025

Partisipasi Pelaporan Inovasi Masih Rendah, Sekda Aceh Tenggara Dorong OPD Lebih Aktif

Armentoni Munthe - Kamis, 07 Agustus 2025 17:03 WIB
21 view
Partisipasi Pelaporan Inovasi Masih Rendah, Sekda Aceh Tenggara Dorong OPD Lebih Aktif
(Foto harianSIB.com/Armentoni Munthe)
Sekda Aceh Tenggara Yusrizal ST,saat menyampaikan sambutannya, pada acara Sosialisasi dan Pembinaan Inovasi Daerah Tahun 2025, di Aula Bappeda Aceh Tenggara Kamis(7/8/2025).
Kutacane(harianSIB.com)

Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tenggara, Yusrizal ST, mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi perangkat daerah dalam melaporkan inovasi masih tergolong rendah.

Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Inovasi Daerah Tahun 2025 yang digelar Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara di Aula Bappeda, Kamis (7/8/2025).

"Kegiatan ini merupakan upaya Pemerintah Daerah untuk menumbuhkan budaya inovatif di lingkungan birokrasi, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik," ujar Yusrizal dalam sambutannya mewakili Bupati Aceh Tenggara.

Ia menekankan bahwa inovasi tidak harus selalu berupa proyek berskala besar. "Inovasi adalah bagaimana kita merespons kebutuhan masyarakat secara cepat, tepat, dan efisien. Oleh karena itu, saya minta semua OPD segera menginventarisasi dan melaporkan inovasi yang sudah maupun sedang berjalan," tegasnya.

Turut hadir sebagai narasumber, Fungsional Perencana Ahli Madya Bappeda Aceh, Nanda Yuniza, yang menyampaikan pentingnya keberanian Pemerintah Daerah dalam mengusulkan inovasi, sekecil apapun bentuknya.

"Pendekatan inovatif tidak selalu berbasis teknologi tinggi. Inovasi bisa berupa perubahan pola kerja, penyederhanaan tata kelola, maupun layanan publik yang lebih efisien," kata Nanda.

Ia juga menegaskan kesiapan Bappeda Aceh dalam memfasilitasi koordinasi dan pendampingan penyusunan dokumen inovasi sesuai ketentuan Kementerian Dalam Negeri.

Sementara itu, Kepala Bappeda Aceh Tenggara, Syahroel Desky, menyampaikan komitmen pihaknya dalam memperkuat ekosistem inovasi yang inklusif di seluruh sektor.

"Bappeda akan memperkuat kolaborasi lintas OPD dan menjalin kerja sama lebih luas untuk mendukung pelaksanaan dan pelaporan inovasi daerah. Ke depan, kita ingin inovasi tidak hanya berhenti di ide, tapi dapat dikembangkan dan dilaporkan secara sistematis," ujarnya.

Syahroel mengakui, secara faktual, sudah banyak inovasi yang dilakukan OPD di Aceh Tenggara. Namun, belum semuanya terdokumentasi dan dilaporkan ke Sistem Indeks Inovasi Daerah (IID) Kemendagri, sehingga mempengaruhi penilaian pusat terhadap kinerja inovasi daerah.

"Tahun ini, kami menargetkan peningkatan capaian dengan memperbanyak jumlah inovasi yang dilaporkan dan meningkatkan kualitas pelaksanaannya," pungkasnya.(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru