Toba(harianSIB.com)
Tim peneliti IT Del tahun 2025 telah melaksanakan rangkaian kegiatan penelitian dengan fokus pada Identifikasi kebutuhan pengguna untuk aplikasi permainan edukatif bermuatan lokal.
Ketua tim peneliti hibah internal IT Del tahun 2025 Monalisa Pasaribu kepada SNN, Jumat (26/9/2025) menyampaikan penelitian ini dirancang untuk menghadirkan inovasi media pembelajaran berbasis digital yang tidak hanya interaktif, tetapi juga mengangkat kekayaan budaya lokal.
Tim peneliti ini terdiri dari Juli Yanti Damanik , Tiurma Lumban Gaol, bersama tim mahasiswa D3 Teknologi Informasi yang terdiri dari Mikhael Josua Roganda, Tonggi J Simanjuntak, Brahmana Purba, Kennedi Pane, Oktova Samosir, dan Laura Aurelia.
Dikatakannya, sejak awal tahun, tim telah melakukan survei dan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua. Tahapan berikutnya adalah pengembangan prototipe aplikasi, yang kemudian diuji coba pada awal September di empat sekolah mitra, yakni SD Negeri 177066 Sitoluama,Laguboti. SD Negeri 173551 Laguboti Laguboti. SD Negeri 173568 Pintu Batu, Silaen dan
Baca Juga:
SD Swasta Rumah Harapan Tobasa – Silamosik
Hasil uji coba, lanjut Monalisa, menunjukkan tanggapan positif dengan Visual aplikasi dinilai menarik oleh mayoritas responden. Navigasi dianggap jelas dan mudah digunakan.
Konten budaya lokal mendapat apresiasi tinggi, dengan 57 responden menyatakan setuju/sangat setuju.
Kelayakan pengembangan diapresiasi sangat baik, dengan 56 responden sangat setuju dan 1 responden setuju bahwa aplikasi ini layak dilanjutkan.
Meski demikian, terdapat sejumlah masukan berharga dari pengguna, antara lain perlunya penambahan animasi agar aplikasi lebih hidup serta tutorial penggunaan untuk memudahkan siswa dan guru.
Ketua tim penelitian menyampaikan bahwa masukan tersebut akan menjadi perhatian utama dalam tahap pengembangan berikutnya. " Masukan dari sekolah mitra menjadi bahan penting untuk penyempurnaan aplikasi, dan proyek ini akan terus berlanjut pada tahun depan," ungkapnya.
Melalui penelitian ini, diharapkan aplikasi permainan edukatif bermuatan lokal dapat menjadi sarana belajar yang menyenangkan, relevan, dan memperkuat nilai budaya di tengah generasi muda. (**)
Editor
: Robert Banjarnahor