Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 05 Oktober 2025

Festival Kopi Danau Toba II 2025 Digelar, Dorong Penanaman Kopi Arabica Jadi Primadona Dunia

Bongsu Batara Sitompul - Kamis, 02 Oktober 2025 13:58 WIB
663 view
Festival Kopi Danau Toba II 2025 Digelar, Dorong Penanaman Kopi Arabica Jadi Primadona Dunia
Foto SNN : Bongsu Batara Sitompul
Ketua Dewan Kopi Indonesia Wilayah Sumut, Ujiana Sianturi, Ketua Panitia Festival Kopi Danau Toba II 2025, Berliana Purba foto bersama dengan Wakil Bupati Tapanuli Utara Deni Lumbantoruan dan pengusaha Kopi dari PT Sumatera Specialty Coffees, Joko Prabowo

Tapanuli Utara(harianSIB.com)

Festival Kopi Danau Toba II 2025 resmi dibuka di Noah Hotel Silangit, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Rabu (1/10/2025).

Ajang yang berlangsung hingga 3 Oktober 2025 ini mengusung tema "Dari Lereng-Lereng Danau Toba ke Cangkir Dunia" dan diharapkan menjadi momentum kebangkitan kejayaan kopi Sumatera, khususnya kopi dari kawasan Danau Toba.

Ketua Koperasi Geopark Danau Toba sekaligus Ketua Panitia Festival, Berliana Purba, menyampaikan bahwa kopi Sumatera saat ini menduduki peringkat keempat terbesar ekspor dunia.

Namun, belakangan ini produksi kopi dari kawasan Danau Toba mengalami penurunan, sehingga kebutuhan ekspor justru banyak dipenuhi dari daerah lain seperti Jawa.

"Festival ini punya visi mengenalkan kopi Danau Toba yang mendunia. Kita ingin kawasan ini tidak hanya dikenal dengan kopi Mandailing, Lintong, atau Sidikalang, tetapi sebagai ikon kuliner kopi yang pohonnya bisa terlihat di mana-mana," ujar Berliana.

Ia menegaskan pentingnya pengembangan Kopi Arabica Sigararutang yang memiliki cita rasa khas dan sudah menjadi primadona dunia. Target ke depan, setiap rumah tangga di kawasan Danau Toba diharapkan menanam kopi tersebut.

"Dengan begitu, Danau Toba bisa menjadi wisata kuliner kopi terbesar di dunia. Jangan lagi ada petani menebang kopi yang masih produktif hanya karena harga murah. Kita harus mengejar produktivitas dan kebersamaan untuk meningkatkan kesejahteraan petani," tambahnya.

Senada, pengusaha kopi dari PT Sumatera Specialty Coffees, Joko Prabowo, menekankan pentingnya teknik budidaya yang benar agar kualitas kopi tetap terjaga.

"Jangan hanya fokus ke hilir, tapi hulu juga harus diperhatikan. Budidaya kopi harus memakai tanaman pelindung, pemangkasan, pemupukan, dan pengendalian hama yang tepat. Apalagi iklim sudah berubah, dulu dingin tapi sekarang semakin panas. Tanaman kopi butuh perlindungan," jelas Joko.

Ia juga menekankan potensi ekonomi besar dari kopi. "Dari satu hektare tanaman kopi bisa menghasilkan Rp150 juta per tahun, asalkan dikelola sesuai mekanisme budidaya yang baik," ujarnya.

Joko mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengembalikan kejayaan kopi Sumatera yang sudah dikenal dunia dengan cita rasa khas dan kualitas ekspor yang tinggi.

Festival Kopi Danau Toba II diharapkan menjadi wadah kolaborasi antarpetani, pengusaha, dan pemerintah untuk menjadikan Danau Toba sebagai pusat kopi unggulan dunia. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
 
Berita Terkait
komentar
beritaTerbaru