Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 09 November 2025

SPPG "Marsiurupan" Pahae Julu Resmi Beroperasi, Target Layani 100 Persen Penerima Manfaat di 2025

Anwar Lubis - Jumat, 07 November 2025 22:10 WIB
476 view
SPPG "Marsiurupan" Pahae Julu Resmi Beroperasi, Target Layani 100 Persen Penerima Manfaat di 2025
Foto: Dok/Kominfo
Peninjauan SPPG "Marsiurupan", di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Jumat (7/11/2025).

Taput(harianSIB.com)

Bupati Tapanuli Utara Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat (JTP) meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) "Marsiurupan", di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Jumat (7/11/2025).

Peresmian yang dihadiri Ketua TP PKK Ny Neny Angelina JTP Hutabarat ini, menandai bertambahnya jumlah SPPG di Kabupaten Tapanuli Utara menjadi 21 unit. SPPG berfungsi sebagai dapur sentral Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah.

Turut hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Tapanuli Utara Oki Sibarani, Asisten Pemerintahan dan Kesra Bahal Simanjuntak, serta sejumlah pimpinan perangkat daerah lainnya.

Bupati JTP Hutabarat menegaskan, bahwa pelaksanaan program MBG melalui SPPG merupakan bagian dari komitmen daerah dalam mendukung Asta Cita Presiden RI.

Baca Juga:
"Kehadiran SPPG 'Marsiurupan' ini adalah wujud nyata kolaborasi kita untuk mewujudkan Asta Cita Presiden. Yang kita utamakan adalah kualitas makanan bergizi, bukan sekadar kuantitas. Asupan gizi siswa harus terpenuhi dengan baik untuk menciptakan Generasi Emas 2045," ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Bisukma, selaku mitra SPPG yang diwakili oleh Anggota DPRD Taput Jufri Sitompul, atas komitmennya dalam mendukung program pemerintah.

Jonius memberikan arahan tegas agar pengelolaan SPPG "Marsiurupan" mengedepankan pemanfaatan potensi dan bahan pangan lokal.

"Saya titip pesan kepada SPPG 'Marsiurupan', manfaatkan dana yang akan berputar sekitar Rp 30 juta per hari ini untuk membeli hasil pertanian dan bahan pangan dari masyarakat sekitar. Tidak perlu belanja dari luar Pahae. Berdayakan petani, koperasi desa dan pelaku UMKM setempat agar ekonomi lokal ikut tumbuh," pesannya.

Menurutnya, keberadaan SPPG harus memberikan dua dampak utama yakni, pemenuhan gizi anak-anak serta penguatan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan perputaran dana harian yang cukup besar, program ini diharapkan menimbulkan efek berganda (multiplier effect) bagi sektor pertanian, peternakan, dan perdagangan di Kecamatan Pahae Julu dan sekitarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kebersihan dan higienitas dapur serta makanan. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk membantu dan menelaah aspek higienitas di seluruh SPPG.

"Saya titip pesan kepada semua yang bekerja di sini, jaga kebersihan dan lakukan yang terbaik, karena penerima manfaat adalah masyarakat kita sendiri. Satgas hadir untuk membantu memastikan standar higienitas terpenuhi, bukan untuk menghalangi," tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menargetkan 100 persen penerima manfaat MBG di seluruh wilayah dapat terlayani pada tahun 2025. SPPG "Marsiurupan" diharapkan menjadi pioneer dan role model bagi SPPG lainnya.

Ke depan, sasaran program akan diperluas tidak hanya bagi anak sekolah, tetapi juga anak baru lahir, ibu hamil, dan kelompok rentan gizi lainnya.

Acara peresmian ditutup dengan pengguntingan pita serta peninjauan langsung ke area dapur oleh Bupati yang turut mencicipi menu makanan hari itu untuk memastikan kualitas dan cita rasanya (**)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
beritaTerkait
13 - 17 Oktober 2018, Festival Tenun Nusantara di Tapanuli Utara
Gebyar PAUD 2018 Tapanuli Utara Diwarnai Berbagai Lomba
Bawaslu Sumut Tetapkan Panwaslih Tapanuli Utara Langgar Kode Etik
Nikson Nababan Aktif Kembali Menjadi Bupati Tapanuli Utara
Gempa 5,3 SR Guncang Tapanuli Utara, Warga Panik
Mauliate Simorangkir Minta ASN Tapanuli Utara Miliki Kewajiban Moral
komentar
beritaTerbaru