Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 11 November 2025

6.000 Penenun Taput Ikuti Workshop Branding Bersama Desainer Nasional

Anwar Lubis - Selasa, 11 November 2025 13:36 WIB
182 view
6.000 Penenun Taput Ikuti Workshop Branding Bersama Desainer Nasional
Foto Dok/Kominfo
Bupati Taput JTP bersama desainer nasional sekaligus Anggota Komisi VII DPR RI Samuel JD Wattimena mengamati berbagai produk tenun ulos dan kerajinan lokal yang dipamerkan dalam Workshop Branding Subsektor Fesyen di Salib Kasih, Taput, Senin (10/11/2025).

Taput(harianSIB.com)

Sebanyak 6.000 pengrajin tenun ulos di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) mengikuti Workshop Branding Subsektor Fesyen bersama desainer nasional yang digelar di kawasan wisata rohani Salib Kasih, Siatas Barita, Senin (10/11/2025).

Bupati Taput, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat (JTP) mengatakan, kegiatan ini bertujuan memperkuat ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal, khususnya industri tenun ulos yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga di daerah tersebut.

"Para pengrajin tenun ulos di Taput adalah tulang punggung ekonomi keluarga. Melalui seminar dan pameran seperti ini, kami berharap dunia luar dapat melihat dan menghargai hasil karya masyarakat Taput," kata Bupati Taput mengawali sambutannya.

Ketua Dekranasda Taput, Ny Neny Angelina JTP Hutabarat, mengungkapkan harapan besar agar Taput dapat menjadi pusat wastra tenun nasional.

Baca Juga:
"Kami sudah memiliki contoh sukses seperti Dame Ulos yang bermitra dengan Bank Indonesia dan meraih juara II kategori kain di Sumatera Utara. Kami berharap kegiatan ini berlanjut pada langkah konkret untuk mengangkat martabat para penenun," ujarnya.

Workshop yang dipimpin desainer nasional sekaligus Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel JD Wattimena, berfokus pada strategi membangun identitas merek bagi produk fesyen berbasis lokal.

Samuel mengatakan, para penenun di Taput sudah sangat ahli dalam menghasilkan tenun berkualitas, namun diperlukan pendataan lengkap dan strategi branding yang tepat.

"Kain tenun bukan sekadar bahan pakaian, tetapi warisan budaya yang nilai seninya akan meningkat seiring waktu. Kita perlu data lengkap tentang siapa penenun ulos adat, siapa yang spesialis untuk acara tertentu," jelasnya.

Direktur Arsitektur dan Desain Kemenparekraf, Sabar Norma Megawati Panjaitan menjelaskan bahwa, workshop ini merupakan bagian dari program nasional pengembangan subsektor fesyen berbasis kekayaan lokal.

"Ulos Taput memiliki keunikan dan cerita yang kuat. Di era digital saat ini, produk bagus saja tidak cukup. Diperlukan strategi branding yang mampu bercerita tentang makna di balik setiap karya," katanya.

Para peserta yang terdiri dari perwakilan penenun, desainer muda dan pelaku UMKM kuliner tampak antusias mengikuti materi dan berdiskusi langsung mengenai pengembangan desain serta strategi pemasaran yang relevan dengan tren global.

Acara ditutup dengan peninjauan pameran yang menampilkan beragam produk unggulan Taput, mulai dari tenun ulos, busana berbahan lokal, hingga kuliner khas daerah.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga, Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Vinsensius Jemadu, anggota DPRD Taput Fraksi Golkar, jajaran Forkopimda dan para pelaku UMKM dari berbagai kecamatan di Taput (**)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Hendrik H Sitompul: Kadin Dorong Industri Kreatif Sebagai Komoditas Ekspor
Fokus Pembangunan Ekonomi, Sandiaga Janji Perkuat UMKM
Sri Mulyani: Ekonomi Kreatif Didorong Lewat Beragam Instrumen
Wali Kota Apresiasi RPX One Stop Logistics untuk Geliatkan UMKM di Medan
Pemkab Deliserdang dan Badan Ekonomi Kreatif di Bali Teken MoU di Bali
Pemprovsu Serahkan Penghargaan Siddhakarya kepada Enam Pelaku UMKM
komentar
beritaTerbaru