Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 07 Desember 2025

Kisah Pilu 700 Warga Simataniari Tapanuli Selatan Korban Banjir Bertahan Hidup Makan Ubi dan Jagung

Nimrot Siregar - Jumat, 05 Desember 2025 16:20 WIB
266 view
Kisah Pilu 700 Warga Simataniari Tapanuli Selatan Korban Banjir Bertahan Hidup Makan Ubi dan Jagung
Foto: Dok/ Kades Simataniari
GOTONGROYONG : Warga Desa Simataniari, Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapsel sedang bergotongroyong membersihkan lumpur dan material lainnya yang terbawa arus banjir, Jumat (5/12/2025).

Tapanuli Selatan(harianSIB.com)

Kisah pilu sekitar 700 jiwa warga Desa Simataniari, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara korban banjir bandang hanya makan ubi dan jagung.

Bencana banjir dan longsor yang datang menerjang sejak, 24/11/2025) hingga, Jumat (8/12/2025) mereka sangat minim menerima bantuan logistik.

Kepala Desa Simataniari, Hasian Harahap kepada jurnalis, Jumat (5/12/2025) mengatakan bahwa bantuan yang mereka terima cuma dari PLTA Batang Toru berupa 500 kilogram beras, serta 250 kilogram beras dari kelompok masyarakat di Kota Pinang.

Disebutkannya, bencana banjir pada 24 November 2025 merendam dua dusun di Desa Simataniari yaitu Dusun Sibara-bara dan Dusun Setia Baru.

Baca Juga:
Sekitar 700 jiwa dari sekitar 187 Kepala Keluarga mengungsi ke lokasi perbukitan yang lebih aman.

Disebutkannya, sejaj bencana banjir menerjang desa hingga sekarang belum banyak pihak yang datang melihat kondisi masyarakat yang terdampak.

Persediaan pangan sangat terbatas karena sudah hancur diterjang banjir. Warga terpaksa makan campuran ubi dan jagung untuk menghemat makanan karena persediaan pangan sangat terbatas.

Sebagian pengungsi terpaksa tinggal di tenda darurat secara swadaya di kawasan perbukitan.

Begitupun warga tetap bersabar dan mengharapkan turunnya bantuan logistik seperti di daerah lainnya yang terdampak bencana.

Masyarakat di desa tersebut bergotong royong membersihkan jalan sepanjang 3 Kilomer material yang terbawa arus banjir seperti lumpur tebal, bebatuan dan potongan kayu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapanuli Selatan, Idam Halid Pulungan, mengatakan seluruh bantuan sudah disalurkan hingga tingkat kecamatan.

Begitu juga Camat Angkola Sangkunur, Danil mengatakan bahwa bantuan dari sejumlah pihak seperti PLTA Batang Toru, KAHMI, dan IOF telah didrop ke Simataniari, termasuk Dusun Sibara-bara. Tapi bisa saja belum merata.

Sementara Ketua DPRD Tapanuli Selatan H Rahmat Nasution kepada harianSlB.com Jumat siang (5/12/2025) mengatakan, harusnya semua warga terdampak banjir dan longsor sudah menerima bantuan logistik secara merata.

Jangan sampai menimbulkan kesan pilih kasih bahwa bantuan tersebut didrop ke salah satu wilayah atau desa.

Disebutkannya, ada beberapa desa terdampak sangat parah namun tidak terekspos ke permukaan karena terputusnya akses jalan dan jaringan komunikasi tidak ada.

Dalam hal ini kata Rahmat Nasution, agar semuanya bekerja ekstra sehingga masyarakat korban bencana dapat terbantu dan bisa segera pulih kembali beraktivitas seperti sebelumnya. (**)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Pembangunan PLTA Batangtoru Tidak Ganggu Habitat Orang Utan
Simalungun Dilanda Bencana Banjir
Parlindungan Purba: DPD RI Dukung Penuh Pembangunan PLTA Batangtoru
Komisi A DPRD Sumut Dukung Pembangunan PLTA Batangtoru
PTUN Medan Jadwalkan Sidang Gugatan Walhi Sumut Atas Izin PLTA Batangtoru
DPRDSU Ingatkan Investor PLTA Sungai Laubiang Desa Kandibata Karo
komentar
beritaTerbaru