Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 10 Desember 2025

Bupati Masinton Menembus Medan Sulit, Temui Warganya di Wilayah Terisolir

Rosianna Anugerah Hutabarat - Selasa, 09 Desember 2025 19:37 WIB
451 view
Bupati Masinton Menembus Medan Sulit, Temui Warganya di Wilayah Terisolir
Foto: harianSIB.com / Rosianna Anugerah Hutabarat
Bupati Tapteng, (baris depan) Masinton Pasaribu berjalan kaki menuju wilayah terisolir Kelurahan Sipange, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, Senin (8/12/2025).

Tapteng(harianSIB.com)

Pascabencana, 19 titik di Tapanuli Tengah (Tapteng) terisolir akibat insfrastruktur rusak, listrik yang padam dan jaringan internet sulit. Hal itu membuat Pemerintah kesulitan mendapat akses informasi guna penanggulangan bencana, evakuasi hingga pendistribusian logistik.

Dari sejumlah wilayah terisolir diantaranya Kelurahan Sipange, Kecamatan Tukka, Senin, (8/12/2025) siang, usai menerima beberapa kunjungan dermawan hingga volunteer di Kantornya, Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu mengajak beberapa jajarannya, membawa satu genset, satu satelit starlink, bahan pangan, sandang, berangkat ke sana.

Setengah perjalanan, Masinton disambut dengan jalanan dipenuhi lumpur tebal, pohon tumbang menghiasi jalan. Tampak satu alat berat Dinas Pekerjaan Umum Tapteng berjibaku membersihkan material yang kembali dibawa hujan, kemarin. Jalan itu belum dapat dilalui oleh kendaraan.

Tekadnya sudah bulat, aktivis 98 itu pun mengajak jajarannya berjalan kaki, menembus medan sulit, demi tugas negara dan kemanusiaan.

Baca Juga:

Setiap tapak kaki yang mendarat terbenam di lumpur, ia hanya tersenyum, Masinton sadar tidak boleh mengeluh apalagi menyerah, semua terasa layak meski menapaki jarak tiga kilometer demi warganya yang sudah 13 hari terisolir akibat bencana banjir dan longsor.

Dalam perjalanan, Masinton menyapa setiap warga, menanyakan kondisi dan keluhan korban. Tangannya menjabat, telinga mendengar, pandangan merekam, pikirannya mencacat kebutuhan warga.

Dia juga menyaksikan kemarahan alam atas hutan yang beralih fungsi menjadi kebun sawit. Potongan kayu hanyut menjadi bukti pembalakan perbukitan, merusak keseimbangan habitat hutan kecil.

Satu warga meninggal dunia, satu dilaporkan hilang, 153 rumah hancur diluluh-lantakkan longsor. Tanah membenam seluruh harta benda milik warga, yang tersisa puing-puing kayu, batu dan bambu.

"Saya tegaskan tidak boleh lagi ada lahan yang ditanami sawit, hanya boleh ditanami tanaman hutan," ucapnya.

Tiba di Posko Pengungsian SD Negeri 152984 Sipange I, warga tak lagi menyambut Bupati dengan tawa. Tangisan yang pecah, gestur tubuh korban mendiskripsikan kesengsaraan yang dialami, menyiratkan harapan besar dari seorang Kepala Daerah.

Seorang ibu bertubuh kurus mendekatinya, tangannya gemetar sambil menyampaikan, "Bapak, kami sudah dua minggu tinggal di sini, air susah, kami tinggal dalam kegelapan," katanya.

Masinton menyambutnya, menopang bahu warga, sentuhan yang menguatkan. "Saya bawa genset untuk kalian dan ada starlink juga supaya kalian dapat berinteraksi dengan kami (pemerintah)," ungkapnya.

Menganggapi soal suplai air bersih, Bupati menyampaikan, Pemerintah akan memfasilitasi dengan menyambungkan pipa dari sumber air terdekat.

Ke depan, Pemkab Tapteng juga mencari lahan untuk dijadikan hunian sementara (huntara) dapat dihuni dalam jangka 3 hingga 6 bulan, hingga kondisi normal kembali.

Usai menjalankan tugasnya, Masinton kembali pulang, menyisiri jalanan berlumpur dan licin, tapi langkahnya makin tegas meski hari tak lagi terang. Dia tidak lagi hanya membawa buku catatan, tapi juga daftar nama korban, daftar kebutuhan huntara, dan rencana awal rehabilitasi hutan. (**)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Satgas PKH Bahas Investigasi Awal Penyebab Banjir dan Longsor di Sumut, Aceh dan Sumbar
Ganjar-Risma Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Humbahas
Gerindra Deliserdang Beri Tambahan Bantuan 3,5 Ton Beras Bagi Korban Dampak Banjir
IAW Soroti Kontrasnya Respon Prabowo dan Pembantu Presiden Tangani Bencana Sumatera
Kecamatan di Toba Berpotensi Dilanda Bencana
Beredar Isu, Bantuan Korban Banjir Dijual, Rico Waas: Jika Terbukti Saya Copot
komentar
beritaTerbaru