Unit Tipikor Polres Dairi Dalami Dugaan Penyimpangan Proyek Bronjong di Paropo

Sidikalang (SIB)- Unit Tipikor Polres Dairi dalam waktu dekat akan memanggil Kadis PU Bina Marga Dairi, H br Butar butar  PPK Probet Sitanggang terkait kasus dugaan penyimpangan  pengadaan proyek bronjong di Desa Paropo, Kecamatan Silalahi Sabungan, Kabupaten Dairi, yang dilaporkan LSM Pijar Keadilan Cabang Dairi. Hal itu disampaikan Kanit Tipikor Polres Dairi, Ipda R Purba didampingi Penyidik Pembantu Brigadir Ganda Sembiring, Senin (10/2) di ruang kerjanya.

Disebutkan, pemanggilan tersebut sesuai dengan laporan pengaduan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mereka terima. “Setelah melakukan pendalaman terhadap pengaduan tersebut, dalam waktu dekat akan dilayangkan surat pemanggilan kepada oknum kadis Bina Margadan  PPK begitu juga pihak rekanan,” sebut Purba.

Ditambahkan Purba, pihak PU Bina Marga Kabupaten Dairi telah melakukan kegiatan pekerjaan pembuatan bronjong saluran irigasi TA 2013, di Desa Paropo,    senilai Rp. 196 juta. Proyek tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan diduga telah menyalahi peraturan .

“Seharusnya pengerjaan proyek tersebut sudah selesai Desember 2013, akan tetapi masih dilaksanakan pada 5 Januari 2014,” ujarnya.

Pejabat sementara (Pjs) Ketua LSM Pijar Keadilan Cabang Dari, Robert Sihombing kepada wartawan mengaku, pihak nyal ah yang telah melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.

Laporan tersebut tertuang pada Nomor: 01/DPC/ LSM-PK/I/2014, yang juga ditembuskan ke Kapoldasu, Kajari dan Kajati, pada Senin (27/1).

Menurut Robert, berdasarkan temuan tim di lapangan,  dana  proyek tersebut, sudah terlebih dahulu dicairkan. Dalam proses pencairan oknum kontraktor dan PPK, diduga memalsukan laporan progres dan tanda tangan pengawas, guna melengkapi berkas pencairan dananya.

Kepala Dinas PU Bina Marga Dairi, melalui Pejabat Pembuat Komitmen, P Sitanggang kepada SIB di ruang kerjanya menyebutkan, bahwa pengerjaan proyek yang terlihat pada Januari tersebut adalah pengerjaan perawatan.

“Hingga bulan Juni mendatang, pekerjaan tersebut masih dalam masa pemeliharaan. Pekerjaan yang terlihat tersebut, adalah pemeliharaan yang dilaksanakan akibat terbawa banjir pada hujan Desember yang lalu,” ujarnya. (BR2/B5/w)