Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 08 Desember 2025

HT Syarifuddin : Kecamatan Lauser–Sultan Daulat Harus Bebas dari Keterisoliran

- Kamis, 13 Februari 2014 14:53 WIB
762 view
HT Syarifuddin : Kecamatan Lauser–Sultan Daulat Harus Bebas dari Keterisoliran
Kutacane (SIB)- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Partai Aceh  yang diketuai Muzakir Manaf yang juga Wakil Gubernur Aceh, Ir. H.T. Syarifudin mengatakan, realisasi jalan tembus Muara Situlen (Agara) – Gelombang (Subussalam), harus menjadi prioritas utama agar bisa melepaskan kecamatan Leuser dan Sultan Daulat dari keterisoliran.

Hal itu disampaikannya kepada SIB saat dikonfirmasi terkait ruas jalan tembus Muara Situlen- Gelombang di kediamannya di Kutacane, Senin (10/2/2014). Kemudian Ir. H. T Syarifudin Selian yang  kerap disapa Bang Udin yang kembali maju Caleg DPRA dari Partai Aceh urutan nomor 1, Dapil delapan yakni Aceh Tenggara dan Kabupaten Gayo Lues pada pemilu legislatif pada  April 2014 ini menambahkan,  mengapresiasi program Pemkab Agara dan Pemerintah Aceh, terutama untuk memacu pembangunan di Kecamatan Leuser yang merupakan wilayah terisolir di Aceh Tenggara. Selama ini, program jalan tembus Muara Situlen - Gelombang yang menghubungkan Aceh Tenggara dengan Kota Subulussalam terkendala akibat status wilayah di Kecamatan Leuser yang masih termasuk dalam kawasan hutan lindung. Namun, dengan  disahkannya RTRW Aceh, lanjutan program jalan tembus yang selama ini menemui hambatan, mulai menunjukkan titik terang dan prospek yang cerah menyusul beralihnya status sebagian besar wilayah kecamatan Leuser dari hutan lindung menjadi Area Penggunaan Lain. Diakui Syarifuddin, dengan beralihnya status area seluas 12 ribu hektar hutan lindung menjadi APL, merupakan kesempatan dan peluang yang besar bagi pemerintah Aceh dan Pemkab Agara untuk mewujudkan jalan tembus yang menghubungkan Agara-Subulusaalam.

“Dulu DPRA, Pemkab dan Pemerintah Aceh masih ragu-ragu merealisasikan jalan tembus itu, karena statusnya masih hutan lindung, tapi setelah beralih menjadi Area Penggunaan Lain, saya kira tidak ada lagi alasan untuk tidak melanjutkan dan meneruskan program jalan tembus itu sampai terealisasi, sebab itu  dirinya selaku anggota DPRA yang pada pemilu  sebelumnya terpilih mewakili Agara, Gayo Lues, Singkil dan Kota Subulussalam, Syarifuddin tetap komitmen dan siap memperjuangkan dan mengawal sampai terwujudnya jalan tembus Muara Situlen-Gelombang yang sangat diidam-idamkan masyarakat dua daerah bertetangga tersebut. Insya Allah di tahun 2014 ini, Pemerintah Aceh telah memasukkan program jalan tembus Muara Situlen – Gelombang kedalam proyek multi years, pun demikian agar pembangunan dan dana yang dikucurkan mencukupi dan segera terwujud, saya dan beberapa anggota dewan lainnya dari Agara dan Gayo Lues, siap memperjuangkan, mengawal dan menjembatani program tersebut sampai terwujud,” tandas Syarifudin.

Selain jalan tembus Muara Situlen – Gelombang, Syarifuddin juga mengungkapkan dukungan dan kesiapan secara konsisten memperjuangkan perbaikan jalan tembus Pining (Gayo Lues) – Lokop (Aceh Timur) serta jalan tembus Terangon  (Gayo Lues) – Babah Rot (Abdya).

Jalan Lingkar Leuser Perlu Ditingkatkan

Terbukanya jalan tembus Muara Situlen – Gelombang, urai Syarifuddin, jelas akan mempengaruhi peningkatan perekonomian masyarakat di dua daerah bertetangga tersebut, apalagi wilayah kecamatan Leuser yang akan menjadi pintu gerbang masuk ke Agara dari Kota Subulussalam. Sebab itu, untuk menyahuti perkembangan tersebut dan untuk melepaskan seluruh desa di kecamatan Leuser dari keterisoliran, terutama akibat buruknya sarana transportasi darat yang menghubungkan satu dengan  desa lainnya, perhatian pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Tenggara juga, perlu diarahkan ke kecamatan Leuser. Selama ini, papar  anggota DPRA dari Partai Aceh tersebut, dia melihat betapa buruknya kondisi jalan lingkar di kecamatan Leuser, terutama jalan penghubung Serakut- Bun-bun Indah -Naga Timbul- Gunung Pakpak- Simare-mare-Gunung Nias-Lawe Tawar- Simpang Gajah Mati dan beberapa desa lainnya. “Rata-rata jalan yang ada masih berlapiskan tanah, sebagian kecil kerikil dan nyaris tak ada jalan penghubung antar desa yang berlapiskan aspal, karena itu ke depannya, saya siap memperjuangkan dan mengawal hingga jalan di kecamatan Leuser berlapiskan aspal terwujud.

Apalagi dengan masuknya dana Otsus sebesar 40 persen yang dikelola pemerintah Kabupaten, karena itu pengaspalan jalan lingkar di kecamatan Leuser sangat perlu segera diwujudkan, agar wilayah kecamatan Leuser yang selama ini terisolir segera bangkit dan mensejajarkan diri dengan kecamatan lainnya yang ada di Aceh Tenggara. Diakhir keterangannya, Syarifuddin juga meminta, Bupati Agara, DPRK dan Pemerintah Aceh  melalui Bappeda, Bina Marga Aceh dan DPR Aceh terutama dari wilayah Agara dan Gayo Lues untuk mendukung penuh upaya melepaskan Kecamatan Leuser dari ketertinggalan dan memacu pembangunan di berbagai bidang (B-6/h)






SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru