Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 19 Juli 2025

Mengenal Sosok GM Pelabuhan I Cabang Sibolga yang Baru Parulian Panggabean SE MSi

* Bertekad Bangun Kembali Kejayaan Kota Pelabuhan di Sibolga
- Selasa, 25 Maret 2014 16:52 WIB
1.451 view
Mengenal Sosok GM Pelabuhan I Cabang Sibolga yang Baru Parulian Panggabean SE MSi
SIB/Ist
GM Pelabuhan I Cabang Sibolga Parulian Panggabean SE MSi
Sibolga (SIB)- Pelabuhan Sibolga  sejak dulu dikenal sebagai pelabuhan internasional yang disinggahi kapal-kapal mancanegara dengan berbagai tujuan, dari mencari rempah-rempah, penyebaran agama hingga upaya penjajahan yang menjadikan Sibolga mencapai masa kejayaan sebagai kota pelabuhan.
Namun saat ini kondisi di Pelabuhan Sibolga jauh berbeda, sepi dan tidak ada kapal asing yang singgah, hanya kapal-kapal lokal yang terlihat mengangkut barang dan orang dengan satu rute  yaitu Sibolga - Nias.

PT Pelindo (Pelabuhan Indonesia), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melakukan kegiatan usaha jasa-jasa kepelabuhan, berupaya membangun kembali kejayaan dan salah satu caranya menempatkan "orang-orang terbaik" menjadi pimpinan di Pelabuhan Sibolga. Saat ini kepemimpinan tersebut dipercayakan kepada Parulian Panggabean SE MSi.

Dalam wawancara khusus dengan SIB di ruang kerjanya, Senin (24/3/2014), putra Sibolga kelahiran Desa Bonan Dolok ini mengungkapkan tekadnya mengembalikan kejayaan kota pelabuhan di Sibolga melalui program dan rencana kerja yang sudah disusun dalam bentuk tugas untuk diterapkan.

Baginya, Pelabuhan Sibolga bukan "barang baru" bahkan ia mengaku sewaktu kecil sudah mengenal area pelabuhan termasuk sejarah pelabuhan yang memang sejak dahulu sudah terkenal di mancanegara.

"Kini, dibandingkan dengan beberapa kota pelabuhan lainnya di Indonesia apalagi di dunia, kota pelabuhan yang kita cintai ini sudah mulai tertinggal jauh. Rasa kebanggaan kita terhadap kota pelabuhan ini sedang diuji," kata Parulian seraya mengajak semua pihak untuk bersatu memikirkan agar kota pelabuhan Sibolga kembali gemilang.

Secara geografis, perairan Pelabuhan Sibolga masuk jalur Pantai Barat berbatasan Samudera Hindia dengan kondisi laut yang lebih dalam dan luas dibanding jalur Pantai Timur dengan beberapa pelabuhannya seperti Pelabuhan Singapura, Johor Malaysia atau Belawan dan Batam.

Hanya saja di antara pelabuhan-pelabuhan di Pantai Timur tersebut memiliki hubungan yang padat dilalui kapal-kapal asing dari seluruh dunia dan hubungan seperti itu yang perlu dibangun di antara pelabuhan-pelabuhan di jalur Pantai Barat seperti Pelabuhan Sibolga, Pelabuhan Teluk Bayur  di Padang dan Pelabuhan Meulaboh  di NAD.

Perlu terobosan yang lebih kreatif dengan membuka diri dan mengundang para pemilik modal atau investor lokal maupun luar negeri untuk berinvestasi termasuk dengan daerah-daerah “hinterland” seperti Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Nias, Pakpak Barat hingga Singkil NAD yang memiliki beragam komoditi dan hasil bumi seperti sawit, karet, cokelat, kopi, tambang emas dan energi panas bumi.

Transportasi menggunakan kapal laut akan membantu konsumen atau masyarakat mengirim barang-barang yang diperdagangkan dengan biaya angkut yang lebih murah karena bisa dikirim dalam jumlah banyak juga lebih aman karena menggunakan sistem peti kemas atau konteiner dilengkapi alat-alat bongkar muat yang canggih seperti crane, pipanisasi, conveyer, trucking dan alat pendukung lainnya.

"Hal ini semua tentu butuh kerjasama yang baik dari semua pihak baik pemerintah, pengusaha dan masyarakatnya," kata Panggabean.

Parulian kemudian membeberkan  soal Wawasan Bahari "Nenek moyangku seorang pelaut", termasuk kondisi permukaan bumi yang terdiri dari 75% perairan dan 25% daratan.

"Kita perlu melakukan hubungan yang saling terbuka di antara satu daerah dengan daerah lainnya, satu negara dengan negara lainnya apabila kita hendak bertumbuh dan berkembang," katanya.

Di akhir wawancara ia  mengungkapkan cita-citanya Pelabuhan Sibolga bisa jaya dalam pelayanannya dan meningkatkan kelasnya menjadi lebih tinggi sebagai pelabuhan kelas dunia yang mampu melayani kapal-kapal internasional, serta mempekerjakan dan menyejahterakan masyarakat.

Ia memulai karier  dengan kuliah sambil bekerja di beberapa perusahaan swasta di Jakarta lalu pindah kerja ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) efektif Tahun 1999 di PT Pelindo I Medan sebagai staf Direksi di Direktorat Keuangan lalu menjabat Manajer Umum & Kerumahtanggaan di Kantor Direksi, kemudian menjadi Menejer Komersial di Cabang Utama Pelabuhan Belawan, lalu Kepala Diklat Pelindo I dan terhitung tanggal 14 Februari 2014 menjabat GM Pelabuhan I Cabang Sibolga. (E4/f)

Simak berita lainnya di Harian Umum Sinar Indonesia Baru (SIB). Atau akses melalui http://epaper.hariansib.co/ yang di up-date setiap hari pukul 13.00 WIB.


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru