Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 25 Oktober 2025
Lomba Desa di Danau Toba Masuki Tahap Akhir

Pembina RE Foundation Dr RE Nainggolan MM : Dari 214 Desa, 19 Masuk dalam Seleksi Final

- Rabu, 21 Juni 2017 18:05 WIB
643 view
Pembina RE Foundation Dr RE Nainggolan MM : Dari 214 Desa, 19 Masuk dalam Seleksi Final
SIB/Dok
FOTO BERSAMA : Pembina RE Foundation Dr RE Nainggolan MM didampingi Ketua Koordinator Kemanusiaan YSKI drg Annita, Rektor UNITA Ir Adriani Siahaan MP, Kadis Pariwisata Sumut E Marbun, Pengurus RE Foundation Jadi Pane SPd dan lainnya berfoto bersama dengan
Medan (SIB) -Setelah sebelumnya pada Februari 2017 lalu dilaksanakan penilaian lomba kebersihan, keindahan dan kerapian antar desa di pinggiran Danau Toba tahap pertama, lomba tersebut kini memasuki tahap akhir. Lomba ini meliputi desa-desa di 7 kabupaten di kawasan Danau Toba, masing-masing Tapanuli Utara, Toba Samosir, Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan dan Kabupaten Samosir.

Hal itu disampaikan Pembina  RE Foundation Dr  RE  Nainggolan MM kepada wartawan, Selasa (20/6), di Kantor RE Foundation Jalan Kapten Muslim Medan.

Dia menjelaskan, dalam lomba penilaian tahap pertama, desa yang paling unggul adalah Desa Ambarita, Kabupaten Samosir. Untuk tahap kedua, dari 214 desa yang terdapat di pinggiran Danau Toba pada 7 kabupaten tersebut, telah terseleksi 19 desa, yang masuk tahap akhir penilaian. Untuk Kabupaten Samosir, Desa Ambarita, Desa Unjur dan Desa Martoba. Kabupaten Toba Samosir, Desa Lumban Gaol, Desa Parparean II dan Desa Meat. Kabupaten Humbahas, Desa Simamora, Desa Sinambela dan Desa Tipang. Sementara untuk Kabupaten Tapanuli Utara, Desa Sibandang, Desa Sampuran dan Desa Lontung.

Selain itu, kata dia, dari Kabupaten Dairi, ada Desa Silalahi II, Silalahi III dan Desa Silalahi I. Kabupaten Simalungun, Nagori Tigaras, Nagori Sibaganding dan Nagori Sihalpe. Terakhir dari Kabupaten Karo, diwakili Desa Tongging.

Menurut dia, kegiatan itu bertujuan mendorong seluruh desa yang ada di bibir pantai Danau Toba untuk menjaga kebersihan, kerapian dan keindahan lingkungan, sekaligus untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kawasan Danau Toba sebagai kawasan pariwisata bertaraf global.

RE juga mengatakan, proses penilaian tersebut melibatkan  jajaran  perangkat daerah untuk menentukan dan menilai penilaian desa terbaik. "Ini penting untuk membangun dan menyamakan  persepsi  agar  keberadaan  lingkungan  sekitar  Danau Toba dapat  terjaga  dengan baik,  terutama menyangkut kebersihan  lingkungan, sehingga   menjadi  daya  tarik  bagi wisatawan," katanya.

Dia menambahkan, sangat perlu terus menumbuhkan sifat mencintai lingkungan dan kebersihan. "Kita berharap, lomba ini dapat membangun motivasi dan kesadaran di kalangan masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat fasilitas umum yang ada agar berguna sesuai dengan fungsinya," ujarnya.

Dikatakannya, survei dan proses penilaian terhadap desa-desa yang menjadi nominasi itu dilakukan oleh tim khusus secara diam-diam, dalam waktu yang dirahasiakan, untuk menentukan desa yang menjadi juara pertama sampai dengan juara harapan III. Indikator yang akan dijadikan penilaian  Lomba  Kebersihan Keindahan dan Kerapian tersebut, di antaranya kelengkapan data  dan informasi, sistem pengelolaan   sampah  yang   teratur,  pengelolaan hewan peliharaan, tersedianya fasilitas umum seperti kamar mandi/toilet, keberadaan taman sehingga desa tersebut kelihatan indah.  Selain itu, jika di desa tersebut ada hotel, harus dipastikan limbah dan kotoran dari hotel tersebut tidak dibuang ke danau. Juga akan diperhatikan, apakah rumah-rumah penduduk, khususnya yang berada di pinggir danau, tidak membuang kotoran dan sampah ke danau.

Tidak luput dari aspek penilaian, sambungnya, apakah ada dukungan perantau  untuk kebersihan dan keindahan desa. Juga apakah desa tersebut memiliki peraturan tentang kebersihan, bagaimana tingkat partisipasi dan keterlibatan masyarakat  desa  untuk meningkatkan  kebersihan  lingkungan sekitar, apakah ada hari-hari gotong royong dan terakhir, apakah ada kegiatan PKK  terkait pelestarian  lingkungan.

Pemenang lomba tersebut, sambungnya, akan diberikan  penghargaan  dan apresiasi berupa alat-alat  kebersihan,  uang  pembinaan dan hadiah lainnya.
Pengumuman dan penyerahan hadiah diperkirakan akan dilaksanakan pada Juli atau Agustus tahun ini, di desa yang terpilih sebagai pemenang pertama.

Dijelaskannya, lomba itu diselenggarakan RE Foundation bekerja sama dengan Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli,   Radio   Republik   Indonesia   (RRI)   Sumatera   Utara,   Persatuan Wartawan  Indonesia   (PWI)   Sumatera  Utara,   Yayasan  Surya   Kebenaran Internasional (YSKI), Radio  Lite FM,  Radio  Kardopa, Pelita Batak dan  Horas Halak Hita (H3).

Sebelumnya, kata dia, pengumuman hasil penilaian tahap pertama Lomba Antar Desa di tepi Danau Toba yang terdiri dari 214 desa dari 7 kabupaten, dilaksanakan akhir Februari lalu. Seremoni pengumuman dilaksanakan di halaman Kantor Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. (Rel/A11/d)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru