Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 28 September 2025

Gubsu Buka Rakor dan Sinkronisasi Dinas Pertanian

- Jumat, 09 November 2018 15:40 WIB
235 view
Medan (SIB) -Gubsu Edy Rahmayadi bertekad menjadikan Sumut sebagai provinsi agraris dengan meningkatkan sumberdaya manusia, produksi pertanian dan infrastruktur.

Tiga hal itu, menurut gubernur menentukan potensi pertanian yang dimiliki Sumut dapat ditingkatkan dan dioptimalkan. Apalagi tingkat inflasi di Sumut saat ini banyak dipengaruhi  komoditi pertanian yang masih juga mengalami pasang surut. Hal itu pula yang mengakibatkan naik turunnya tingkat perekonomian di provinsi ini.

"Untuk memastikan pertanian di Sumut itu bagus, saya sudah siapkan mobil offroad untuk datang ke desa-desa. Saya sudah ikutkan ahli dari Universitas terkemuka di Sumut ini. Kita tentu meminta konsep dari mereka untuk memerbaiki," ujar Gubernur Edy Rahmayadi saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sinkronisasi Dinas Pertanian Kabupaten/kota dan Koordinator BPP se-Sumut di Hotel Polonia Medan, Rabu (7/11).

Menurut Edy Rahmayadi, jika pertanian Sumut bagus, maka efeknya bagi perkembangan ekonomi cukup baik. Karena itu dalam mengupayakan hal tersebut, diharapkan seluruh komponen tidak perlu banyak berbicara. Tetapi bagaimana bisa bekerja keras, mewujudkan cita-cita tersebut. Hal itu pula yang membuat peran para penyuluh menjadi terdepan sebagai penyelemat pertanian.

Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Azhar Harahap menyampaikan, target yang diinstruksikan gubernur adalah tercapainya kecukupan pangan serta harga terjangkau.  Karena itu sarana poduksi yang cukup harus disiapkan bagi petani, ditambah perbaikan infrastruktur berupa perbaikan jaringan irigasi.

"Karena banyak irigasi rusak, sehingga indeks pertanaman itu tidak bisa maksimal. Begitu juga dengan jalan produksi, beberapa titik embung (waduk) untuk sumber pengairan dalam rangka menurunkan sumber cost petani," katanya.

Pesan Gubernur yang utama, katanya, adalah perbaikan kualitas SDM penyuluh dan petani itu sendiri, dibantu para akademisi yang memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan kepada pembangunan pertanian. Sehingga dengan kolaborasi ketiganya, maka cita-cita tersebut akan tercapai.

Hadir juga pada kesempatan tersebut, Sekretaris Badan Pengembangan Penyuluh dan SDM Pertanian Kementan Andriko Noto Susanto, Kepala Seksi Intensifikasi Kedelai Dirjen Tanaman Pangan Kementan Rachmat, Sekjend KTNA Nasional Kusyanto, Rektor UISU Dr Mhd Asaad serta para penyuluh. (rel/A12/c)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru