Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 04 Oktober 2025

Casis Polwan Polda Sumut Minta Kapolda Awasi Proses Rekrutmen Penerimaan Bintara

Redaksi - Senin, 19 Juni 2023 17:47 WIB
295 view
Casis Polwan Polda Sumut Minta Kapolda Awasi Proses Rekrutmen Penerimaan Bintara
(Foto/Dok)
Beri Keterangan: Penasehat hukum, Jonen Naibaho dan Rudolf Naibaho bersama keenam casis Polwan memberikan keterangan kepada wartawan di Mako Satuan Brimob Polda Sumut, Jumat (16/6). 
Medan (SIB)
Sebanyak 6 Casis (Calon Siswa) Polwan Polda Sumut yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) pada tes Keswa (Kesehatan Kejiwaan) merasa menjadi korban ketidakprofesionalan panitia daerah (Panda) seleksi penerimaan Bintara Polri Poldasu.
Mereka meminta Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk turun langsung mengawasi proses rekrutmen penerimaan Bintara Polri TA 2023 di Polda Sumut.
"Dalam pelaksanaan test kesehatan kedua (Kesehatan Kejiwaan) Casis Polwan yang dilakukan pada Minggu 11 Juni 2023 ada upaya untuk tidak meloloskan kami. Dimana, panitia menyuruh kami untuk mengulang dan menyuruh merubah jawaban dengan alasan jawaban terlalu benar semua. Jawaban terlalu tinggi bahkan kami dituduh pembohong," kata para Casis Polwan yakni Sukma Eka Wiyana, Fatha Inaya Siagian, Clara Rosa Prilia Nainggolan, Amanda Dian Pulungan, Chrisna Putri Hutabarat dan Maria Rosida Febriyanti Sinaga, Sabtu (17/6).
Hal tu mereka katakan ketika mendatangi Panitia di Mako Brimob Jalan Bhayangkara, Sampali didampingi kuasa hukumnya Jonen Naibaho dan Rudolf Naibaho.
Menurut para Casis Polwan itu, setelah mereka dinyatakan TMS , panitia mengatakan bahwa jawaban mereka terlalu lemah.
"Apakah kalau benar semua terlalu lemah," ucap para Casis senada.
Atas dugaan kecurangan itu, mereka didampingi kuasa hukum mendatangi Panitia di Mako Brimob pada Jumat (16/6). Namun, kuasa hukum dilarang ikut mendampingi kliennya untuk bertemu dengan dokter tersebut.
Di kesempatan itu, para Casis Polwan itu mendesak panitia untuk memperlihatkan nilai pada Keswa yang dilakukan Minggu (11/6) lalu.
Oleh dua orang dokter memperlihatkan grafik nilai yang ternyata keenam Casis Polwan itu memiliki nilai 80 dengan grafik yang sama semua tidak ada beda.
Keanehan lain, dokter yang merupakan panitia seleksi Keswa mengatakan nilai 80 terlalu tinggi dan dinyatakan TMS.
Uniknya, tambah para Casis itu, panitia mengatakan tidak boleh nilai 80 dan harus 75 ke bawah baru disebut memenuhi syarat.
"Nilai 76 ke atas dinyatakan tidak memenuhi syarat. Yang memenuhi syarat harus nilai 75 ke bawah. Itu syarat dari Mabes Polri," ucap para Casis mengulangi penjelasan panitia kepada para wartawan.
Kuasa hukum ke enam Casis Polwan, Jonen Naibaho mengkritisi sistem penilaian yang dilakukan panitia daerah seleksi penerimaan anggota Polri Polda Sumut.
"Sangat tidak logis, masa nilai 76 ke atas dikatakan tidak memenuhi syarat sementara nilai 75 ke bawah justru dimenangkan. Kalau demikian sistemnya yang dicari bukan orang pintar tetapi orang bodoh, jelas kita bisa lihat di Google aja bisa dibaca soal untuk Keswa tersebut," ujar Jonen.
Jonen Naibaho didampingi Rudolf Naibaho mengatakan, panitia menyuruh para Casis untuk merubah jawaban dengan alasan nilai terlalu tinggi (benar semua).
"Seandainya para Casis merubah semua jawaban berarti nilai Keswa menjadi 20, apakah untuk lulus menjadi Polwan nilai Keswanya harus nilai 20, baru sesuai SOP?sesuai perkataan Panitia harus di bawah 75" tanya Jonen.
Dia menilai dan menduga prosedural yang dilakukan panitia Keswa kurang dapat diterima akal. Bahkan, katanya satu dari enam Casis yang dikatakan tidak memenuhi syarat merupakan peringkat dua umum. Dan seorang rekan keenam Casis yang masih dalam satu Bimbel dinyatakan lulus.
"Kami minta nilai satu orang itu ditunjukkan tetapi tidak diperbolehkan karena itu katanya rahasia. Padahal, yang lulus ini sudah memberikan izin kepada kita kalau memang itu dibutuhkan," katanya.
"Adik-adik ini juga tadi minta discan nilainya di depan orang itu langsung, tapi tidak diperbolehkan karena harus ada izin Kapolri," sebut Jonen.
Waka Polda Sumut Brigjen Pol. Drs Jawari ketika dikonfirmasi soal protes Casis Polwan yang tidak terima kalah pada test Keswa karena dinilai tidak transparan dan penuh permainan, mengaku akan segera mengecek tuntutan para Casis.
"Terimakasih informasinya. Nanti saya cek. Peserta diberikan kesempatan menanyakan hasil Keswanya," ujar jenderal bintang satu itu.
Sedangkan Karo Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sumut, Kombes Pol Benny ketika dikonfirmasi mengatakan, untuk tes Keswa dilakukan terhadap semua peserta.
"Apabila hasilnya tidak valid, maka diulang dan selanjutnya dilakukan wawancara dokter yang kompeten," ujarnya.(Rel/R5/d)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru