Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 26 September 2025

Polda Sumut Ajak Stakeholder Kendalikan Inflasi dan Jaga Stabilitas Perekonomian

Redaksi - Selasa, 08 Agustus 2023 18:07 WIB
215 view
Polda Sumut Ajak Stakeholder Kendalikan Inflasi dan Jaga Stabilitas Perekonomian
(Foto: Dok/Polda Sumut)
BERI SAMBUTAN: Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya Imam Effendi memberi sambutan pada pertemuan para stakeholder untuk berkolaborasi dan bersinergi mengendalikan inflasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Sumut,  di Swasana Caffee, Sel
Medan (harianSIB.com)
Kapolda Sumatra Utara (Sumut), Irjen Agung Setya Imam Effendi, mengajak stakeholder untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam mengendalikan inflasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Sumut.
Pertemuan ringan yang dilakukan di Swasana Caffee tersebut, dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut Wira Kusuma, Kepala Kanwil Bea Cukai Sumut Parjiya, Kepala Devisi Imigrasi Sumut Ignatius Purwanto.
Menurut Agung, pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan II 2023 yang tumbuh di atas nasional yaitu 5.19 persen, merupakan progres yang cukup baik dan harus terus ditingkatkan dan dijaga kestabilannya.
"Tentu kita ingin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, salah satu faktor pendorongnya itu kondisi sosial budaya termasuk juga keamanan. Kami ingin memberikan kontribusi keamanan yang lebih baik dan konkret di lapangan, agar kemudian kita bisa membuka simpul yang tersumbat," ucapnya, Selasa (8/8/2023).
Disebutkannya, percepatan pertumbuhan ekonomi akan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Sumut baik dalam konteks kesejahteraan, pendapatan per kapita maupun berkurangnya angka pengangguran.
"Pengangguran kita yang 1.2 juta itu harus kita dorong, di mana 914.000 di antaranya merupakan pengangguran terbuka. Tentu kita bersama-sama harus membantu membuka lapangan pekerjaan yang baru," ujarnya.
Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, serta kestabilan inflasi di Sumut, disampaikan Agung, sejumlah pemangku kepentingan harus berkolaborasi, disiplin fiskal dan moneter
"Karena kita (Polda, BI, Beacukai, Imigrasi) semua pelaksana di lapangan sehingga kemudian konkretnya kita akan mengidentifikasi dari sektor keuangan. Kemudian target impor kita satu triliun setahun harus kita jaga agar barang impor tersebut memang berguna dan lebih penting ekspor harus lebih tinggi dari pada impor," katanya.
Kemudian, lanjutnya, terkait fenomena alam elnino yang terjadi di sejumlah belahan dunia dan mengancam perekonomian global dan inflasi, pihaknya yang juga tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan melihat situasi dan bersinergi untuk mengantisipasi dampaknya.
"Kita ada tim TPID termasuk saya dan anggota lainnya, tentu kita ada mekanisme untuk menangani inflasi yang berbeda dengan daerah lain, saya akan pelajari lebih dulu karena saya masih orang baru untuk melihat seperti apa langkah-langkah yang sudah dirumuskan, kita ingin objektif turun ke lapangan, lebih diutamakan kita bukan slogan tapi objektif untuk memecahkan sejumlah permasalahan," ucapnya.
Sementara itu, Wira Kusuma menyampaikan fenomena elnino yang terjadi di Sumut tergolong lebih rendah dibandingkan daerah lainnya di Indonesia.
"Inflasi sekarang 2.54 sudah menurun dari 6.22 di 2022, ada faktor risiko elnino demikian kalau kami lihat data-data dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia ini Sumut termasuk rendah elnino nya," sebutnya.
Namun demikian, pihaknya dan tim TPID serta pemerintah daerah berkerja sama dalam mengantisipasi dampak dari fenomena elnino.
"Tetapi antisipasi tetap harus kita lakukan dengan kerja sama tim pengendali inflasi daerah juga dilakukan oleh pemerintah provinsi seperti pembuatan imigrasi dan lainnya," katanya. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru