Medan (SIB)
Ketua Gabungan Perusahaan Konstruksi Indonesia (Gapkin) Provinsi Sumut Mandalasah Turnip menilai, Pemko Medan telah menunjukan capaian yang positif di sejumlah sektor pembangunan. Termasuk pembangunan infrastruktur jalan dan drainase serta coating Jalan Sudirman Medan yang patut diapresiasi.
“Upaya perbaikan jalan dan drainase hingga saat ini gencar dilaksanakan di berbagai penjuru Kota Medan. Tentunya, capaian kinerja pembangunan tersebut patut diapresiasi,” ujarnya, Sabtu (25/11).
Mandalasah juga menyinggung pengerjaan coating perempatan Jalan Sudirman Medan. Mandalasah menegaskan, jalan tersebut aman bagi pengendara. "Jalan ini aman bagi pengendara motor. Bahan bukan keramik melainkan beton. Kami sudah cek langsung ke lokasi. Kalau soal licin, jalanan yang terkena hujan lalu motor melaju kencang ya pasti beresiko lah," kata Mandalasah.
Diamendorong publik tidak termakan kabar hoax yang menjurus pada pencemaran nama baik seseorang. "Tapi kita anggap itu biasalah karena ini tahun-tahun politik," kata Mandalasah.
Kabid Bina Marga Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan Yulius Ares mengungkapkan, kondisi perempatan Jalan Sudirman Medan yang disebut-sebut licin dan sempat viral di media sosial, dipastikan layak dan aman untuk dilalui kendaraan setelah direvitalisasi dan dinyatakan telah memenuhi standar keamanan bagi pengguna jalan.
“Proyek revitalisasi perempatan Jalan Sudirman jika selesai dikerjakan nantinya, maka kami pastikan tidak licin dan aman bagi pengguna jalan yang melintas,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas SDABMBK Kota Medan Yulius Ares, di Medan, Jumat (24/11).
Pernyataan tersebut disampaikan Yulius sekaligus menepis isu yang menyebutkan perempatan Jalan Sudirman seolah-olah berisiko dilalui kendaraan karena permukaan badan jalan raya itu licin setelah dilapisi keramik atau diberi bahan campuran keramik.
Yulius menegaskan, badan jalan yang direvitalisasi di sekitar rumah dinas Gubernur Sumut itu sama sekali tidak dilapisi keramik atau bahan baku campuran keramik. Melainkan beton yang dicetak atau rigid beton yang diproses dengan coating dan dicuci menggunakan bahan kimia khusus.
Selama dilakukan proses pencucian, lanjutnya, kondisi permukaan badan jalan tersebut memang licin dan belum layak dilintasi kendaraan. “Pada saat permukaan badan jalan itu masih dalam proses pencucian, ternyata ada pengendara sepeda motor yang melintas dan akhirnya terpeleset. Dari kejadian itu, muncul anggapan di kalangan masyarakat seolah-olah permukaan badan jalan itu sengaja dibuat licin,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa proyek revitalisasi perempatan Jalan Sudirman saat ini sudah memasuki tahap penyelesaian akhir dan direncanakan siap difungsikan sekitar awal Desember 2023.
Menurut dia, kondisi permukaan badan jalan rigid beton di kawasan perempatan Jalan Sudirman Medan pada saat difungsikan sama sekali tidak licin bahkan dipercantik dengan beberapa corak dan dilengkapi marka jalan berupa pita kejut agar pengemudi kendaraan bermotor mengurangi kecepatan saat melintas di sekitar perempatan jalan raya tersebut.
Dikatakan Yulius, pekerjaan fisik revitalisasi Jalan Sudirman merupakan bagian dari komitmen Pememerintah Kota (Pemko) Medan untuk menciptakan penataan ibu kota Provinsi Sumut itu agar terlihat lebih rapi dan lebih nyaman digunakan oleh masyarakat.
Selain merevitalisasi sejumlah ruas jalan protokol, kata dia, Pemko Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution berkomitmen terus memperbaiki infrastruktur khususnya jalan dan drainase.
Dari panjang jalan yang ada di Kota Medan sekitar 3.000 kilo meter, ditargetkan akan terus dilakukan perbaikan sesuai dengan perencanaan sampai jalan dalam kondisi mantap. (**)