Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 08 Juli 2025

Antisipasi Subang, Masyarakat Diimbau Hati-hati Memilih Bus Pariwisata

Duga Munte - Rabu, 15 Mei 2024 15:55 WIB
550 view
Antisipasi Subang, Masyarakat Diimbau Hati-hati Memilih Bus Pariwisata
Foto: Okezone
Ilustrasi kecelakaan
Medan (harianSIB.com)
Agar terhindar dari kecelakaan maut seperti yang terjadi di Subang minggu lalu, masyarakat Sumatera Utara (Sumut), diimbau hati-hati memilih bus pariwisata yang akan digunakan bila bepergian dengan cara rombongan.

"Kebetulan sekarang sudah musimnya pergantian tahun ajaran, banyak anak sekolah melakukan perpisahan di tempat-tempat khusus, sehingga menuju tempat tersebut digunakan bus pariwisata. Sebelum diputuskan bus pariwisata mana yang akan digunakan, kita himbau supaya lebih dulu dipastikan kelaikan jalan bus tersebut dibuktikan dengan uji KIR yang dimiliki. Kemudian bus pariwisata dimaksud tergabung tidak dalam usaha yang punya izin resmi dari pemerintah," kata Humas Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sumut, King Hutagalung ketika dijumpai di kantornya, Rabu (15/5/2024).

Kehati-hatian itu perlu, lanjut King, demi kelancaran, kenyamanan dan keselamatan bersama. Sebab bus yang mengalami kecelakaan dan menewaskan 11 orang tersebut di Subang kebetulan mengalami rem blong atau rem tak berfungsi, sehingga mengalami kecelakaan maut.

Baca Juga:
Di Sumut memang tak ada kejadian seperti di Subang itu, dan mudah-mudahan jangan sampai terjadi. Namun kejadian-kejadian kerusakan bus yang berdampak merugikan banyaj pihak, sudah sering terjadi di daerah ini.

Seperti belum lama ini di jalur Berastagi-Sibolangit, satu unit bus yang membawa rombongan anak sekolah mengalami kerusakan di tengah jalan.

Baca Juga:
Akibatnya, terjadi kemacetan parah lebih kurang 5 jam di lokasi karena posisi bus yang mempersempit jalan hungga polisi terpaksa memberlakukan buka-tutup lalu lintas di lokasi.

Ternyata bus itu mengalami kerusakan disebut awalnya karena putus minyak. Tapi setelah minyak ada, timbul lagi kerusakan lain membuat mesin bus tetap tak bisa nyala, hingga harus didatangkan teknisi handal ke lokasi agar bus rusak itu bisa dievakuasi.

"Artinya, kerusakan bus itu sangat terkait dengan faktor kelaikan jalan dan faktor manusia.
"Makanya kita himbau masyarakat supaya hati-hati memilih bus pariwisata yang akan digunakan, agar aman, nyaman dan lamcar dalam perjalanan pergi-pulang," kata King Hutagalung.

Untuk mengetahui punya izin dan laik tidaknya unit bus yang akan digunakan, King menyebut, dapat menghubungi SPIONAM (sistem perizinan online angkutan darat dan multimode) Kemenhub.

Sebelumnya diberitakan, pihak Organda melalui Sekretaris Jaya Sinaga meminta pemerintah mengawasi ketat operasional lebih kurang 1.500 unit bus pariwisata yang lalu-lalang di Sumut ini, agar terhindar dari kejadian seperti di Subang.

Tujuannya, untuk memastikan bahwa bus-bus pariwisata tersebut memang punya izin resmi dan laik jalan.

Menanggapi hal itu, King Hutagalung menyebut bahwa operasional bus pariwisata di daerah ini sudah menjadi atensi bagi institusinya dan sudah diupayakan koordinasi kepada instansi terkait srperti Dirlantas untuk memperketat pengawasan. (**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru