Pemprov Lakukan Sejumlah Langkah Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Idul Adha

Medan (SIBNews Network|SNN)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melakukan sejumlah langkah antisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah yang jatuh pada 17 dan 18 Juni 2024.

Hal itu disampaikan Kadis Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumut, Mulyadi Simatupang, Rabu (5/6/2024) kepada SIB melalui pesan WhatsApp. Dia menjamin untuk pasokan kebutuhan aman di Provinsi Sumut.

"Ya biasanya kenaikan harga bahan pokok itu di hari besar keagamaan, termasuk Idul Adha. Itu biasanya, daging kemudian ayam broiler, telur sementara untuk beras, cabai masih memenuhi, karena kita juga menghasilkan komoditi tersebut," katanya.

Baca Juga:

• Rony Reynaldo Situmorang Berharap Pasca OTT KPK Kadis PUPR Tidak Hambat Proses Tender Proyek Jalan dan Irigasi
• Ebenejer Sitorus: TAPD Pemprov Sumut Perlu Alokasikan Anggaran TPP di APBD Sumut Bagi Tenaga PPPK

Mulyadi mengungkapkan, langkah antisipasi yang akan dilakukan berupa pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok, bersama stekholder terkait hingga melakukan operasi pasar murah, untuk menekan harga komoditas yang naik.

"Kalau pasar murah selalu ada, karena memang hal seperti itu, kita melihat gejolak di masyarakat dari pantauan kita setiap hari. Kita juga bisa pantau pasar setiap hari, jadi kita bisa tahu harga-harga di atas eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah," sebutnya.

Baca Juga:

• Pemprov Sumut Komitmen Pelestarian Kawasan Hutan Batangtoru
• HUT ke-75 Kodam I/BB, Bobby Apresiasi Kodam I/BB Selalu Hadir Bantu Pemprov Sumut

Mulyadi mengungkapkan bahwa ada sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan seperti bawang merah dan bawang putih. Tapi sudah disiapkan antisipasi hingga intervensi harga, kembali normal.

"Jadi untuk saat ini baru bawang merah dan bawang putih yang sedikit melonjak, karena pasokan dari luar terganggu. Kemudian gula juga kita masih impor, kalau pun ada itu dari Jawa, tapi kalau cabai, beras, minyak goreng itu masih stabil," sebutnya. (**)