Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 23 Oktober 2025

Masyarakat Konstruksi Harap Ijeck Sampaikan Blueprint Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan di Sumut

Oki Lenore - Minggu, 30 Juni 2024 17:36 WIB
2.518 view
Masyarakat Konstruksi Harap Ijeck Sampaikan Blueprint Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan di Sumut
Oki Lenore/SNN
Sekretaris Gapeksindo Sumut, Josua Pangaribuan

Medan (SIB)
Masyarakat konstruksi di Sumatera Utara (Sumut) berharap Dr H Musa Rajekshah SSos MHum menyampaikan blueprint pembangunan infrastruktur berkelanjutan dalam membangun Sumut.

Demikian diutarakan Sekretaris Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Sumut, Josua Parera Pangaribuan di Medan, Minggu (23/6), dikutip dari Harian SIB.

Sebagai 'juru bicara' pegiat konstruksi, nakhoda Era Muda Gapeksindo yang bertagline 'Jauhi Neraka Jauhi Penjara' itu mengatakan, pembangunan infrastruktur berkelanjutan adalah pembangunan yang terencana yang jauh dari asal-asalan atau membangun sesuai selera bukan karena kebutuhan satu wilayah.

"Selama ini yang sudah terasakan di daerah ini adalah pembangunan nonberkelanjutan yakni membangun tanpa blueprint," ujarnya, didampingi sesepuh masyarakat konstruksi Sumut Erickson Lumbantobing dan Edy Marpaung.

"Lalu kenapa berharap pada Bang Ijeck karena selama ini mantan Wakil Gubernur Sumut itu yang memahami bagaimana membangun infrstruktur berkelanjutan serta seorang pribadi pria yang menjabat Ketua DPD Partai Golkar Sumut itu yang terus mengayomi pekerja konstruksi lokal di Sumut," tambahnya.

Ia mengaku, Ijeck terbuka menerima masukan dari masyarakat konstruksi dan memiliki ide-ide pembangunan.

"Ketika proyek multiyears jalan dan jembatan berbiaya Rp2,7 triliun, hanya seorang Ijeck yang peduli pada kontraktor lokal agar dilibatkan dalam pelaksanaannya. Meskipun usulan tersebut tidak dieksekusi oleh penguasa," tambahnya.

Pasca Ijeck tak diusulkan Partai Golkar menjadi bakal calon gubernur, Josua Parera Pangaribuan mengatakan pihaknya seperti patah arang karena belum ada calon pimpinan di Sumut dan kabupaten kota Se-Sumut yang bicara mengenai pembangunan infrastruktur berkeanjutan berbasis kontraktor lokal. "Itulah mengapa diharap calon pemimpin di Sumatera Utara harus memahami tentang konstruksi," tegasnya.

Ia melukiskan kemajuan satu wilayah degan parameter kondisi infrastruktur selaku karya dari dunia arsitek. "Cara memandang satu daerah itu maju atau tidak adalah kondisi infrastrukturnya yang baik. Infrastruktur adalah karya dari dunia arsitek," tambahnya.


Karena itu, lanjutnya, dunia konstruksi menjadi sangat seksi jika berbicara mengenai agenda politik seperti Pilkada 2024. Sebab, dunia konstruksi dapat menjadi bahan menjatuhkan maupun menaikkan elektabilitas seseorang yang ingin bertarung.

"Isu konstruksi jadi bahan negatif campaign untuk menjatuhkan seorang pemimpin, dan sebaliknya isu ini juga bisa menjadi salah satu indikator untuk menaikkan elektabilitas seseorang," tegasnya.


Edy Marpaung mengatakan pemahaman seorang pemimpin dalam dunia konstruksi memang hal yang penting untuk kemajuan sebuah daerah. Sebab pemahaman itu akan mempengaruhi kebijakannya dalam membagi anggaran yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur. "Bisa dikatakan calon pemimpin yang paham infrastruktur akan membuatnya lebih mampu dalam membagi persentase APBD daerah yang akan dipimpinnya berkaitan dengan program pembangunan," sebut pria familiar tersebut.


Menurutnya, hal itu juga berkaitan dengan perhitungan cost politic yang akan dikeluarkan oleh seorang yang ingin maju di pilkada. "Pimpinan perlu tahu bahwa dunia konstruksi itu tetap akan memberikan keuntungan, jadi tidak perlu 'merampok' APBD," pungkasnya. (**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru