Sultan Group Ingin Bangun Urban Garden Medan Senilai Rp.48 Miliar dan Apartment Urban Forest Rp.1,8 Triliun

Medan (harianSIB.com)
Kemajuan Medan menarik perhatian investor untuk berinvestasi. Tawaran kerja sama ke Pemko Medan, salah satunya dari Sultan Group yang tertarik berinvestasi di lahan HPL 1 Sekip milik Pemko yang berada di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Sekip Kecamatan Petisah.

Hal itu terungkap dalam rapat pembahasan kerja sama pemanfaatan aset daerah, Senin (22/7/2024) di Ruang Rapat II Kantor Wali Kota Medan yang dibuka Pj Sekda Medan Topan Obaja Putra Ginting dan dihadiri Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Zulkarnain Lubis, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Benny Iskandar, Kadis Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu Nurbaiti Harahap, serta pimpinan PT Sultan Surya Kencana selaku pihak yang ingin berinvestasi.

Pada pertemuan itu, Kepala BKAD Zulkarnain Lubis menyebutkan Pemko Medan menyambut baik niat PT Sultan yang ingin mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah milik Pemko Medan di atas lahan HPL 1 Sekip yang berada di samping Plaza Medan Fair.

Baca Juga:

• Investasi Prancis Peluang Emas Bagi Ekonomi Nasional
• Gelaran Gemes 2025 Medan Dihadiri 4 Negara, 77 Stand UMKM Berpartisipasi

Investor menawarkan kerja sama pemanfaatan lahan HPL I Sekip itu dalam jangka waktu 80 tahun. Dalam suratnya kepada Pemko Medan, perusahaan itu berencana membangun Urban Garden Medan dengan rencana anggaraan Rp.48 miliar dan Apartment Urban Forest dengan rencana anggaran Rp.1,8 triliun.

Zulkarnain mengatakan, jika investasi ini terwujud tentu akan memberikan pengaruh yang baik pada perekonomian dan iklim investasi di Medan. Pembahasan ini berjalan dengan lancar. Baik Pemko Medan maupun pihak perusahaan sama-sama menunjukkan keterbukaan dan niat baik dalam mewujudkan investasi.

Baca Juga:

• Dukung Program MBG, Pemko Medan Ikuti Rakor Pembangunan SPPG
• Emerging Business Award Malaysia-Indonesia 2025, Rico Waas Harap Dapat Kembangkan Investasi di Kota Medan

Diharapkan pada rapat mendatang, pembahasan sudah lebih mengerucut, termasuk kepada hal-hal yang teknis. (**)