Sabtu, 12 Oktober 2024

Proyek "Raksasa" Bendungan Lau Simeme Rp1,65 Triliun di Deliserdang Masih Sisakan Masalah

Firdaus Peranginangin - Selasa, 23 Juli 2024 14:01 WIB
1.948 view
Proyek "Raksasa" Bendungan Lau Simeme Rp1,65 Triliun di Deliserdang Masih Sisakan Masalah
Foto: SNN/Firdaus Peranginangin
TINJAU: Pemerhati Pembangunan Sumut Taufan Agung Ginting, Bones Sembiring dan Daulat M Solin meninjau Bendungan Lau Simeme, di Kecamatan Sibirubiru, Kabupaten Deliserdang, Selasa (23/7/2024) .

Menurut Taufan, yang saat itu didampingi aktivis pembangunan lainnya, Bones Sembiring SE dan Drs Daulat M Solin, masyarakat sebenarnya sangat mendukung pembangunan proyek Bendungan Lau Simeme seluas 480 hektar lebih yang dikerjakan sejak tahun 2017 tersebut dan ditargetkan selesai tahun ini, tapi hendaknya hak-hak masyarakat jangan diabaikan.


"Semua pihak dipastikan mendukung bendungan yang ditargetkan akan memiliki kapasitas tampung 21,07 juta meter kubik dan memiliki dua fungsi utama yaitu untuk mengurangi potensi banjir area Kota Medan sebesar 289 meter kubik/detik serta penyediaan air baku sebesar 3.000 liter/detik tersebut," ujar Taufan.

Baca Juga:

Apalagi, tandasnya, bendungan yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini juga memiliki fungsi tambahan yaitu untuk penyediaan energi listrik serta sebagai destinasi pariwisata sekaligus menambah suplai air baku untuk 600 ribu jiwa di Medan dan Deliserdang.


Atas dasar itu, mantan anggota DPRD Sumut tiga periode ini meminta Pemprov Sumut, Pemkab Deliserdang untuk terus berkordinasi dengan pemerintah pusat terkait pemberian ganti rugi tanah milik masyarakat yang telah digunakan menjadi bendungan dengan harga yang layak dan bukan di bawah nilai NJOP.

Baca Juga:

Kedatangan Taufan Ginting bersama aktivis pembangunan Sumut ini ke lokasi proyek, atas keperduliannya terhadap keresahan masyarakat, karena sampai saat ini masih ada ratusan kepala keluarga yang belum menerima ganti rugi tanahnya yang terkena proyek sesuai dengan harga yang layak.(**)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
komentar
beritaTerbaru