Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 03 Agustus 2025

Loket Pindah, Sopir AKDP Keluhkan Penurunan Jumlah Penumpang

Duga Munte - Rabu, 11 September 2024 16:31 WIB
331 view
Loket Pindah, Sopir AKDP Keluhkan Penurunan Jumlah Penumpang
(Foto SIB: DM)
Sejumlah armada AKDP di kawasan Simpang Selayang setelah loket mereka disuruh pindah dari kawasan Simpang Pos Padang Bulan Medan.
Medan (harianSIB.com)

Perpindahan semua loket dan tempat pemberangkatan Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP) jurusan Medan-Tanah Karo, Dairi, Samosir, Humbang Hasundutan, Tapteng bahkan Nangru Aceh Darussalam (NAD), dari kawasan sekitar Simpang Pos Jalan Jamin Ginting ke kawasan Simpang Selayang, kini sudah menunjukkan dampak positif bagi kelancaran lalulintas di kawasan Simpang Pos.

Hampir tiap hari, utamanya pada saat jam sibuk di sore hari, tak terlihat lagi kemacetan di kawasan Simpang Pos. Berbeda dengan sebelumnya dimana di kawasan padat lalulintas tersebut selalu terlihat kemacetan, karena ada armada AKDP di sana menunggu dan menaikkan penumpang.

Namun di balik kelancaran arus lalulintas itu, perpindahan loket-loket tersebut ternyata telah menimbulkan penurunan jumlah penumpang bagi armada-armada AKDP yang otomatis jadi berdampak bagi pendapatan pengemudi AKDP setiap hari.

Baca Juga:

"Bila dibandingkan dengan sebelum ada penertiban, jumlah penumpang AKDP kami kini telah berkurang 40-50 persen", kata seorang pengemudi AKDP trayek Medan-Doloksanggul PP via Kabanjahe, kepada Jurnalis SIB News Network (SNN), di Medan, Rabu (11/9/2024).

Pengemudi itu mengaku belum tahu pasti mengapa jumlah penumpang AKDP jurusan Medan-Samosir, Humbahas dan Tapteng itu menurun.

Baca Juga:

Yang jelas, katanya, dengan pindahnya loket AKDP ke kawasan Simpang Selayang, beberapa trayek angkutan kota (angkot) otomatis tak lagi menjangkau mereka, seperti Medan Bus 135, Rahayu 104, Rahayu 120, Rahayu 43 dan beberapa trayek lagi, yang memang tak melalui Simpang Selayang.

"Mungkin penumpang angkot-angkot itulah yang berkurang itu, karena mereka mungkin jadi pindah ke AKDP via Siantar, daripada ribet harus bersambung angkot lagi dari Simpang Pos menuju kawasan Simpang Selayang," kata pengemudi itu bersama sejumlah temannya sesama pengemudi AKDP.

Atas kenyataan itu, para pengemudi tersebut sangat kuatir terjadi dampak yang lebih buruk lagi bagi perusahaan AKDP yang mereka kemudikan di kemudian hari.
Karena itu, mereka berharap kepada pemerintah supaya memikirkan solusi terbaik.

"Kalau kami ditanya, ya.... kembalilah loket kami ke kawasan Simpang Pos batas Fly Over Jalan Jamin Ginting, sesuai peraturan yang masih berlaku di Kota Medan, dengan ketentuan tak boleh satu pun armada AKDP parkir menunggu dan menaikkan penumpang di pinggir Jalan Jamin Ginting . Semua armada harus masuk ke loket", kata para pengemudi itu.

Namun, lanjut mereka, itu hanya usul, karena dengan perpindahan loket-loket itu, para penumpang juga umumnya mengeluh akibat harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit lagi untuk membayar beca atau grab saat mau ke luar kota atau begitu tiba di loket dari luar kota.

"Bagaimana solusi terbaik, silahkan pemerintah yang menentukan. Yang jelas, jangan gara-gara kebijakan pemerintah, justru masyarakat banyak pula yang menanggung derita," kata mereka. (**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru