Legenda PSMS Bangga Gultom Meninggal Dunia

Medan (harianSIB.com)
Kabar duka menyelimuti sepak bola Sumatera Utara, legenda PSMS Bangga Gultom meninggal dunia setelah menghembuskan nafas terakhirnya di salah satu rumah sakit di Medan, Minggu (22/9/2024). Bangga Gultom yang tutup usia 67 tahun, merupakan salah satu sosok yang mengantarkan PSMS juara Piala Perserikatan tahun 1985.

Kabar duka itu disampaikan Badia Raja Manurung, mantan koleganya semasa aktif bermain sepak bola. Dia mengatakan, para mantan pemain merasa kehilangan sosok teman baik seperti Bangga Gultom.

Baca Juga:

• Pelindo Regional 1 Dukung Pelaksanaan Peringatan May Day 2025 Sumut
• Dorong Kolaborasi Pengawasan WNA, Imigrasi TBA Ikuti Rapat Timpora Sumut

Bangga Gultom

"Tadi sekitar jam 9 pagi meninggalnya. Dia itu orangnya baik. Kami sering ketemu, duduk sama di warkop sambil cerita-cerita. pastinya banyak kenangan bersamanya," ucap Badia Raja Manurung kepada jurnalis SIB News Network (SNN), Minggu (22/9/2024).

Baca Juga:

• Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi di Sumut Masih Rendah
• Stok Beras Bulog Sumut Capai 68.000 Ton, Cukup untuk 3,5 Bulan ke Depan

Kebersamaan Badia Raja Manurung dengan Bangga Gultom, berlangsung cukup lama. Bahkan selepas pensiun, para mantan pemain juga masih sering bersama melepas rindu.

"Almarhum adalah teman sepak bola kami sejak Kiyam TVRI Cup (tahun 1970), POPSI Sumut (1972), PSMS Jr (1974) bersama Jampi Hutauruk, Amansyah, Regowo, Siswanto, Che Kwang, dan lain-lain, juga di PSMS Sinabung (1977/1989) hingga PSMS Senior sejak 1980," jelas Badia.

Dijelaskan Badia, semasa aktif bermain almarhum Bangga Gultom merupakan libero andal PSMS yang dikenal dengan permainan tanpa kompromi.

"Mainnya tenang di bawah, tapi juga keras tanpa kompromi. Dia bersama Sunardi A acapkali menggagalkan serangan Ajar Sudrajat dan Sutiono, penyerang Persib Bandung ketika PSMS menjuarai Kompetisi Nasional Perserikatan tahun 1985. PSMS menang adu penalti di GBK yang ditonton 150 ribu suporter," jelasnya.

Menurut Badia, almarhum disemayamkan di kediamannya, tepatnya di Komplek Tasbi, Setia Budi Medan.

"Selamat jalan Bangga, sahabat terbaik kami. Kepahlawanmu membela nama besar PSMS akan dikenang sepanjang masa," tutup Badia. (*)