Pdt Penrad Siagian Serukan Masyarakat Gunakan Hak Pilih Secara Bijak di Pilkada Serentak

Medan (harianSIB.com)
Anggota DPD RI Dapil Sumut, Pdt Penrad Siagian menyerukan kepada masyarakat luas agar menggunakan hak pilihnya secara bijak pada Pilkada serentak, 27 Nopember 2024 dan jadikan pesta demokrasi tersebut menjadi Pemilu yang bersih dan bermartabat, jauh dari hoaks dan politik uang.

"Saya mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sumut yang jumlahnya mencapai 10.771.496 orang. Pilihlah pemimpin yang pro rakyat, humanis dan inklusif," ujar Penrad Siagian kepada wartawan, Selasa (26/11/2024) melalui pesan WhatsApp dari Medan.

Menurut Penrad, Pilkada merupakan agenda lima tahunan yang harus menjadi teladan dalam menjunjung integritas, tanpa ruang untuk hoaks, isu negatif, atau praktik politik uang. Semaksimal mungkin, wujudkan demokrasi yang bersih demi kebaikan masyarakat.

Penrad juga mengingatkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memegang teguh netralitas dan proaktif melindungi hak-hak pemilih, karena netralitas kunci kepercayaan publik dan Bawaslu harus memastikan seluruh proses berlangsung jujur dan tanpa keberpihakan.

Ia menegaskan pentingnya pengawasan terhadap potensi pelanggaran, seperti politik uang dan kampanye hitam, karena Bawaslu punya mandat besar untuk memastikan Pilkada bebas dari intervensi politik. Mari buktikan kepada rakyat bahwa demokrasi itu benar-benar bersih dan bermartabat.

Penrad juga memberi warning kepada Bawaslu, tingginya angka golput di Pemilu sebelumnya, sehingga perlu menjadi perhatian serius, agar masyarakat menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin yang benar-benar membawa perubahan.

"Pilkada momentum penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata. Mari gunakan suara kita untuk memilih pemimpin yang visioner dan berpihak pada kepentingan rakyat," pungkasnya.

Penrad berharap partisipasi masyarakat di Pilkada 2024 lebih meningkat serta mencerminkan demokrasi yang progresif dan inklusif untuk kemajuan Sumut, sebab memilih pemimpin yang inklusif sangat penting, apalagi provinsi ini miniatur Indonesia dengan keberagaman suku, agama, dan golongan.

Penrad menegaskan, Pilkada tidak hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga cerminan integritas demokrasi bangsa, sehingga para pemangku kepentingan, termasuk Bawaslu, KPU dan masyarakat, harus bersama-sama memastikan Pilkada berjalan bersih, adil, dan bermartabat. (*)