DPRD SU: Jalan Tol Sinaksak - Danau Toba Belum Bisa Digunakan Saat Lebaran Idul Fitri

Medan (harianSIB.com)
Komisi D DPRD Sumut mengaku kecewa, jalan tol jurusan Sinaksak menuju Danau Toba belum bisa digunakan pada hari raya Idul Fitri 1446 hijriah yang akan datang, karena masih terkendala pembebasan lahan di Km 51 yang panjangnya hanya sekitar 470 meter.

Hal itu diungkapkan anggota Komisi D DPRD Sumut Viktor Silaen SE MM dan Benny Haryanto Sihotang SE dalam rapat dengar pendapat dengan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Stanley CH Tuapattinaja ST MT dan Sekretaris Dinas PUPR Sumut Muhammad Haldun SSos MSP yang dipimpin Sekretaris Komisi D Defri Noval Pasaribu SE MSP, Kamis (27/2/2025) di DPRD Sumut.

Awalnya Viktor Silaen mempertanyakan kepada Kepala BBPJN terkait progres pembangunan jalan tol Sinaksak menuju Danau Toba dan berharap agar pada hari raya Idul Fitri nanti bisa dilintasi para pemudik, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di sejumlah ruas jalan di Sumut.

"Kita berharap jalan tol menuju objek wisata Danau Toba ini bisa mengatasi kemacetan arus lalu lintas pada saat hari raya Idul Fitri nanti. Disini kita mendesak pihak BBPJN untuk terus mendorong pihak perusahaan yang mengerjakan proyek tol tersebut, agar terus bergerak cepat menuntaskannya," ujar Viktor.

Hal yang sama juga disampaikan Benny Hariyanto Sihotang, bahwa pada saat mudik lebaran nanti dipastikan arus lalu lintas sangat padat, sehingga dibutuhkan jalur tol guna mengurai kemacetan, baik pemudik yang datangnya dari Kota Medan maupun menuju Kota Medan.

Menyikapi hal itu, Stanley CH Tuapattinaja menegaskan, pihaknya terus mendorong pihak PT Hutama Karya untuk terus memacu pembangunannya. Tapi ada kendala di lapangan terkait pembebasan lahan di Km 51 yang panjangnya mencapai 470 meter, sehingga belum bisa dilintasi pada hari raya Idul Fitri yang akan datang.

"Sebenarnya progres pembangunan jalan tol Sinaksak - Danautoba sudah mencapai 92 persen, tapi belum bisa kita gunakan pada hari raya ini, mengingat ada satu titik yang belum terbebaskan di Km 51. Saat ini kita terus berusaha, agar pembebasan lahan itu bisa segera dituntaskan," ujarnya.

Mendengar penjelasan tersebut, Benny Haryanto Sihotang dan Viktor Silaen mengaku sangat kecewa atas belum bersedianya masyarakat membebaskan lahannya dan hal ini perlu menjadi prioritas pihak-pihak terkait menuntaskannya. Jangan gara-gara satu orang masyarakat, pembangunan jalan tol jadi terkendala.(*).