Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 09 Juni 2025

Wali Kota Medan Rico Waas Tunaikan Salat Idul Adha Bersama Masyarakat

Horas Pasaribu - Jumat, 06 Juni 2025 11:00 WIB
391 view
Wali Kota Medan Rico Waas Tunaikan Salat Idul Adha Bersama Masyarakat
Foto SIB/ Horas Pasaribu
Salat: Wali Kota Medan Rico Waas didampingi Sekda Wiriya Alrahman melaksanakan Salat Idul Adha bersama ribuan masyarakat Kota Medan, Jumat (6/6/2025) di Lapangan Merdeka Medan.
Medan (harianSIB.com)

Masyarakat Kota Medan melaksanakan Salat Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 pada Jumat (6/6/2025), bertempat di Lapangan Merdeka, Jalan Balai Kota Medan.

Salat Idul Adha dipimpin oleh Imam H. Muhammad Salim SSos, yang juga dikenal sebagai Qori nasional.
Sementara itu, khutbah disampaikan oleh Khatib Prof Dr H. Muzakir MA, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).

Baca Juga:

Wali Kota Rico Waas didampingi Sekda Wiriya Alrahman, sejumlah kepala dinas, camat berbaur dengan ribuan masyarakat Medan melaksanakan Salat Idul Adha.

Khatib Prof Dr H Muzakir dalam khutbahnya mengatakan, Hari Raya Idul Adha harus dijadikan momentum merenungkan kembali makna kehidupan keberagaman sebagai umat manusia sejagad. Nilai-nilai yang dikandung ibadah haji sebenarnya bertujuan menjadikan umat Islam menjadi umat yang toleran, egaliter dan demokratis.

"Sedangkan peristiwa qurban pada esensinya adalah simbol penghargaan tinggi kepada nilai-nilai kemanusiaan, sehingga manusia tidak layak dikorbankan atas alasan apapun. Yang dilakukan adalah bagaimana manusia seluruhnya bisa membunuh sifat-sifat kebinatangan dalam dirinya," ucap Prof Muzakir.

Dengan penghayatan rasa ketaqwaan dan rasa kemanusiaan sejati, manusia kata dia akan dapat menemukan kembali kebenaran, kedamaian dan kebahagiaan di dunia yang hakiki. "Mudah-mudahan hari Raya Idul Adha ini memberi arti yang sangat dalam bagi kehidupan kita menyongsong masa depan gemilang dan berkelanjutan," terangnya.

Baca Juga:

Disebutkannya, tanpa hikmah manusia cenderung pada kebatilan dan penyelewengan dan berbagai perbuatan yang dimurkai Allah SWT. Tanpa hikmah manusia mengalami mati rasa, hilangnya rasa malu, rasa takut, rasa kasih sayang dan kemanusiaan. Sejatinya dengan hikmah itu manusia akan memiliki rasa kebertuhanan dan kemanusiaan.

"Dalam kehidupan ini sesungguhnya kita mendambakan dikumpulkan bersama orang-orang sholeh, suami-istri sholeh/sholeha, anak-anak sholeh hidup di tengah masyarakat sholeh dan pemimpin sholeh. Di dalam hati paling dalam mendoakan para pemimpin mempu membawa kita keluar dari multi krisis bangsa ini ," ujarnya.

Dalam konteks Idul Adha, menurutnya, pemimpin amanah seperti sosok Nabi Ibrahim AS adalah pemimpin yang benar-benar memiliki tauhid sangat kuat, sehingga memiliki rasa takut kepada Allah SWT.

"Ibrahim memilih Allah SWT sebagai tujuan hidup ketimbang kesenangan duniawi. Pemimpin seperti inilah dapat melepaskan kita dari kehancuran bangsa," tuturnya.

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru