Kabag Umum Sekwan DPRD SU: Pengadaan Pengharum Ruangan di Gedung Dewan untuk Kenyamanan

Medan(harianSIB.com)
Kabag Umum Sekretariat DPRD Sumut Efi Julianti mengatakan, seluruh proses pengadaan barang dan jasa termasuk pengadaan alat pengharum ruangan di lingkungan gedung DPRD Sumut demi kenyamanan aktivitas di kantor wakil rakyat itu dan telah dilakukan secara rutin, efesiensi, transparan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

"Pengadaan pengharum ruangan merupakan bagian dari upaya menjaga kenyamanan ruang kerja dan ruang rapat yang digunakan setiap hari oleh pimpinan, anggota dewan dan berbagai tamu undangan, termasuk dari unsur eksekutif dan masyarakat. Jadi itu diadakan demi kenyamanan beraktivitas di kantor dewan," kata Efi Julianti kepada wartawan, Jumat (20/6/2025), di DPRD Sumut.

Apalagi diketahui, katanya, intensitas rapat di DPRD Sumut sangat tinggi, bahkan sering berlangsung dari pagi hingga malam hari. Untuk menjaga kenyamanan seluruh peserta rapat, pengharum ruangan menjadi kebutuhan rutin yang harus siapkan setiap tahun melalui anggaran APBD.

Efi menegaskan, pengadaan tersebut telah dianggarkan melalui proses perencanaan yang matang, dimulai dari penyusunan rencana kerja (Renja), penetapan pejabat pengadaan, hingga input dokumen ke dalam aplikasi SiRUP LKPP sebagai bentuk keterbukaan informasi publik.

Berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Sumut, nilai harga untuk paket pengharum ruangan tersebut sebesar Rp169.743.000 dari pagu anggaran Rp185.175.000. Metode pengadaan dilakukan secara langsung sesuai ketentuan, karena nilai paket berada di bawah Rp200 juta.

"Seluruh prosesnya berjalan sesuai aturan. Bahkan, pengadaan ini diaudit secara berkala oleh BPK, dan sampai hari ini tidak pernah menjadi temuan," imbuh Efi sembari menjelaskan soal pengadaan pengharum ruangan ini yang diprotes segelintir orang.

Adapun pengharum ruangan yang disediakan mencakup 125 unit per bulan, dengan distribusi 106 unit untuk ruang di gedung DPRD Sumut, 11 unit untuk ruang rapat paripurna dewan dan 8 unit untuk ruang Sekretariat Dewan.

Menurut Efi, pengadaan seperti ini sebelumnya pernah dilakukan melalui media massa beberapa tahun lalu. Tapi sekarang sistemnya sudah berbasis aplikasi dan lebih transparan, karena seluruh kegiatan tercatat dan bisa dipantau publik secara terbuka.

"Kami menyambut baik adanya perhatian publik dan media terhadap pengelolaan anggaran. Ini menjadi kontrol sosial yang sangat penting bagi kami agar ke depan lebih akuntabel dan terus melakukan perbaikan," ujarnya.

Dijelaskannya, Sekretariat Dewan tetap berkomitmen untuk selalu mendukung kelancaran tugas anggota dewan dengan pelayanan yang terbaik dan penuh tanggung jawab, sehingga kenyamanan bekerja di rumah rakyat itu juga termasuk tanggungjawabnya.(*)