Refocusing Anggaran, Dana Pendidikan DAK Fisik Langkat Dari APBN Menurun Hingga 50 Persen

Langkat(harianSIB.com)

Kebijakan anggaran pada kepemimpinan pemerintahan Prabowo, tahun anggaran (TA) 2025 akan berdampak pada mutu dan kualitas pendidikan di kabupaten/kota dan provinsi. Kebijakan refocusing atau efisiensi anggaran, yang turut menyasar pada anggaran pendidikanKabupaten Langkat mempengaruhi mutu pendidikan masyarakat.

Hal ini disampaikan pengamat anggaran, yang juga ketua LSM Lembaga Transparansi Anggaran Sumatera Utara Julianton Sihombing kepada SIB, Kamis (17/7/2025) di Medan.

Baca Juga:

• Kadisdik Sumut Tinjau SMKN 1 Medangderas, Apresiasi Program Sekolah 5 Hari dan Gerakan Sekolah Bersih
• Kejaksaan Periksa Saksi, Terkait Perkara Digitalisasi Pendidikan

"Berkurangnya perolehan anggaran pendidikan dari APBN sudah barang tentu akan berpengaruh kepada mutu pendidikan itu sendiri, kan besar anggaran untuk pendidikan sudah diatur dalam undang-undang yang besarannya harus mencapai 20 persen dari total APBN dan 20 persen dari APBD," katanya.

Ditambahkan, sebelum anggaran dikurangi, selama ini juga sudah banyak masalah pendidikan yang timbul, seperti masih banyak sekolah yang fisik bangunannya tidak layak sebagai tempat belajar.

Baca Juga:

• Penasehat Hukum Minta Hakim Pengadilan Tipikor Medan Bebaskan Alexander Halim
• Mangapul Purba: OPD Pemprov Sumut "Kelabakan" Paparkan Rincian Efesiensi Anggaran

Komponen yang dinilai dapat mempengaruhi mutu pendidikan, berdasarkan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025, untuk pendidikan Kabupaten Langkat, tahun 2025 berkurang hingga 50%. Penurunan hingga 50% itu terjadi pada penerimaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.

Sebelumnya, penerimaan APBN DAK Fisik pada TA 2024 sebanyak Rp 12.717.400.000 atau Rp 12,7 M, setelah Refokusing DAK fisik TA 2025 menjadi Rp 6.276.681.000 atau Rp 6,2 M.

Pengurangan anggaran juga terjadi pada anggaran Pendidikan Usia Dini (PAUD) TA 2024 dari DAK Fisik, sebanyak Rp 373.436.000, sementara pada TA 2025 DAK Fisik, tidak mendapatkan anggaran, alias nol.