Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 25 September 2025

30 Tahun Mamre GBKP, Perbedaan Jadi Proses Menjadi Lebih Baik

Eva Rina Pelawi - Selasa, 26 Agustus 2025 19:22 WIB
41 view
30 Tahun Mamre GBKP, Perbedaan Jadi Proses Menjadi Lebih Baik
Foto: Dok/Humas
Ketua Umum BPP Mamre GBKP, Pt Edy Suranta Bukit
Medan(harianSIB.com)
Memasuki usia yang baru, 30 tahun pada hari ini, Selasa (26/8/2025) , Mamre (kaum bapak) GBKP harus terus berbenah, menjadi teladan dan panutan di tengah keluarga, gereja dan masyarakat.
Hal itu dikatakan Ketua Umum BPP Mamre Pt Edy Suranta Bukit ketika dihubungi melalui telpon di Medan. Disebutkan, Mamre diharapkan mampu menjadi imam di dalam keluarga. Terutama di masa sekarang ini, di tengah tantangan global yang semakin kompleks, Mamre harus bisa mengayomi setiap anggota keluarganya, hingga rumah benar-benar rumah yang dirindukan setiap saat ketika saatnya pulang. Kehadiran seorang Mamre di rumah mampu memberi ketenangan dan rasa damai. Keberhasilan menjadi pengayom keluarga, secara tak langsung akan berdampak bagi lingkungan sekitar.
Khusus untuk kegiatan di lingkungan gereja, Pt Edy Suranta berharap, semakin banyak Mamre ikut ambil bagian. Dibanding dengan kategorial lain seperti Moria, Permata, Saitun, KAKR, Mamre boleh dikatakan cukup tertinggal. Jumlah yang aktif dalam kegiatan Mamre tergolong masih rendah dibanding jumlah anggotanya yang cukup besar. Dengan usia yang baru ini, Mamre semakin bergiat dalam setiap kegiatan yang telah diprogramkan. Dengan motto Mamre Erdiate Mamre Erpemere (Mamre Peduli, Mamre Berbagi), Mamre juga semakin peduli, sukacita dalam memberi dan berbagi sebagai perwujudan iman Mamre. Kiranya Mamre semakin berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya.Mamre tetap setia meningkatkan pelayanan, memotivasi Mamre dalam membangun kualitas spiritualitas dalam kehidupan.
"Mari kita satukan langkah mencapai tujuan, jadi berkat bagi keluarga, gereja dan masyarakat. Mamre Erdiate, Mamre Erpemere karena berkat Tuhan yang luar biasa. Saling bersinergi dalam menyatukan ide dan kemampuan, kompetensi yang dimiliki untuk memajukan Mamre," katanya.
Pt Edy Suranta juga tidak menampik, banyak riak-riak yang terjadi di tengah Mamre, namun itu dikatakan adalah warna-warni dalam proses perjalanan organisasi. Perbedaan yang ada tidak menjadikan lemah, tapi Mamre semakin semangat untuk menjadi yang terbaik. Perbedaan harus disikapi dengan bijak.(*)
Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru