Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 25 September 2025

Stabilkan Harga, Pemprov Sumut Gelar Pasar Murah di 33 Kabupaten/Kota

Danres Saragih - Sabtu, 30 Agustus 2025 13:17 WIB
7 view
Stabilkan Harga, Pemprov Sumut Gelar Pasar Murah di 33 Kabupaten/Kota
Ist/SNN
Fitra Kurnia
Medan(harianSIB.com)

Pemprov Sumut menggelar pasar murah di 33 kabupaten/kota untuk menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok. Pasar murah itu terlaksana dengan baik dan harga komoditas pangan yang dijual lebih murah dibandingkan harga di pasar.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM Sumut Fitra Kurnia kepada wartawan, Jumat (29/8/2025) di sela-sela acara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Sumut 2025 di Aula Raja Inal Siregar (RIS), Kantor Gubernur Sumut, Medan.

Fitra Kurnia mengatakan, pasar murah itu diselenggarakan guna menstabilkan harga sejumlah komoditas pangan yang mengalami kenaikan di pasar, serta membantu daya beli bagi masyarakat yang membutuhkan.

Beberapa harga komoditas pangan yang dijual di pasar murah antara lain beras SPHP yang turun dari Rp56.500 per 5 kg menjadi Rp55.000, telur yang turun dari Rp51.000 per papan menjadi Rp45.000 per papan, dan minyakita yang turun dari Rp16.500/liter menjadi Rp15.500/liter.

Gubernur Sumut Bobby A Nasution menginstruksikan diadakannya pasar murah dan gerakan pangan murah serentak yang diselenggarakan pada 27-28 Agustus 2025. Pasar murah itu diharapkan dapat menurunkan harga beras di pasar dan membantu kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.

Bobby Nasution juga meninjau pelaksanaan pasar murah di Lapangan Asrama Kebun Lada, Jalan T Amir Hamzah Binjai Utara, Kota Binjai, dan terlihat antusias warga memadati pasar murah itu. Dengan adanya pasar murah, masyarakat dapat membeli bahan pokok dengan harga yang lebih murah dan terjangkau. (*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
Tutup TPL!

Tutup TPL!

Medan(harianSIB.com)adsenseMemperingati Hari Tani Nasional, massa dari berbagai organisasi masyarakat adat, petani, mahasiswa, dan pegia