Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 09 November 2025

Ari Wibowo: Bentuk Satgas Pemberantas Tengkulak Jaga Stabilitas Harga Komoditi Pertanian

Firdaus Peranginangin - Selasa, 09 September 2025 14:09 WIB
68 view
Ari Wibowo: Bentuk Satgas Pemberantas Tengkulak Jaga Stabilitas Harga Komoditi Pertanian
Foto harian SIB.com/Firdaus
Ari Wibowo SH MIP.
Medan(harianSIB.com)

Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia (PTI) Sumut Ari Wibowo SH MIP mendorong Pemerintah Pusat maupun daerah untuk segera membentuk Satgas Pemberantasan Tengkulak yang selama ini menjadi musuh besar petani, untuk menjaga stabilitas harga komoditi pertanian, yang selama ini menjadi "permainan" para tengkulak.

"Kehadiran negara harus dirasakan langsung oleh petani melalui kebijakan nyata, salah satunya dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Tengkulak serta penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) bagi sejumlah komoditas hasil-hasil pertanian," ujar Ari Wibowo kepada wartawan, Selasa (9/9/2025) di Medan.

Menurut Ari, semangat Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan swasembada pangan tidak boleh hanya berhenti pada jargon. Hal itu harus diterjemahkan melalui regulasi yang berpihak pada petani sekaligus menjaga daya beli masyarakat.

"Petani ujung tombak ketahanan pangan. Mereka sudah siap mendukung program Pemerintah Pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Tetapi mereka juga butuh kepastian bahwa hasil panennya dihargai layak. Jangan sampai harga ditingkat petani terlalu rendah, sementara harga di pasar melambung tinggi," tegas Ari.

Mantan anggota DPRD Sumut ini juga menekankan, bahwa selisih harga yang terlalu jauh antara petani dengan pasar membuka peluang terjadinya permainan harga oleh Tengkulak. Disinilah perlunya pemerintah hadir dengan kebijakan yang mampu menutup celah tersebut.

"Kalau untuk beras sudah ada Satgas, kenapa komoditas lain seperti Cabai, Bawang dan sayuran tidak ada? Padahal justru ini yang paling sering membuat masyarakat resah," tukasnya.

Selain Satgas Pangan, Ari juga menekankan pentingnya keberadaan Koperasi Merah Putih (KMP) di setiap desa dan kelurahan, karena koperasi dapat menjadi instrumen pemotong rantai distribusi yang selama ini terlalu panjang. Melalui koperasi, hasil panen petani bisa langsung ditampung dan dipasarkan tanpa harus melalui Tengkulak. Bahkan koperasi juga dapat disinergikan dengan program penyediaan makanan bergizi bagi pelajar di sekolah.

"Kalau koperasi ini berjalan maksimal, petani tidak perlu khawatir lagi soal harga. Mereka bisa tenang menanam karena ada kepastian pembelian. Sementara koperasi yang menyalurkan ke pasar atau lembaga penyedia pangan. Dengan begitu, mata rantai distribusi lebih pendek, harga lebih stabil, dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya," jelasnya.

Ari juga mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, hingga alat pertanian gratis. Namun, bantuan tersebut akan lebih terasa manfaatnya bila dibarengi dengan kebijakan harga yang berpihak pada petani.

"Petani tidak boleh merasa kecil hati, sebab pemerintah sudah hadir dengan bantuan dan perhatian, kini saatnya kebijakan harga dan distribusi juga diperkuat. Kami dari Pemuda Tani Indonesia Sumut siap turun langsung ke lapangan, mendengar keluhan petani dan menyampaikannya kepada Pemerintah Pusat melalui DPP Pemuda Tani Indonesia," ujarnya.(*).

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru