Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 23 Oktober 2025

Dualisme PWI Sumut Berakhir, Farianda Sinik Kembali Pimpin Organisasi

Oki Lenore - Jumat, 10 Oktober 2025 20:10 WIB
596 view
Dualisme PWI Sumut Berakhir, Farianda Sinik Kembali Pimpin Organisasi
Foto: harianSIB.com/Oki Lenore
Suasana penyatuan lewat daring dipimpin Atal S Depari, Ketua Dewan Kehormatan PWI, Jumat (10/10/2025).

Jakarta(harianSIB.com)

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara akhirnya kembali bersatu setelah sempat memiliki dua kepengurusan sejak Juni 2025. Penyatuan tersebut tercapai pada Jumat (10/10/2025), melalui proses mediasi yang dipimpin Tim Penyelesaian Dualisme PWI Pusat di bawah koordinasi Ketua Dewan Kehormatan PWI, Atal S. Depari.

Pertemuan berlangsung secara maraton dan ditutup dengan rapat virtual (Zoom) antara jajaran PWI Pusat dan seluruh pengurus PWI Sumut. Dalam rapat tersebut, PWI Pusat merekomendasikan kepengurusan Farianda Putra Sinik sebagai pengurus sah PWI Provinsi Sumatera Utara.

"Atas hasil musyawarah hari ini, Jumat (10/10), PWI Pusat merekomendasikan kepengurusan Saudara Farianda Putra Sinik sebagai pengurus sah PWI Sumut. Kami mendorong agar segera digelar rapat pleno untuk menyatukan seluruh anggota. Alhamdulillah, semua pihak menerima keputusan ini dengan lapang dada," ujar Atal Depari.

Sebagaimana diketahui, dualisme di tubuh PWI Sumut berawal dari dinamika di PWI Pusat. Ketua Umum PWI Pusat hasil Kongres Luar Biasa saat itu, Zulmansyah Sekedang, mencopot H. Farianda Putra Sinik dan menunjuk Austin Tumengkol sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Sumut pada 25 Juni 2025. Sejak saat itu, roda organisasi di Sumut dijalankan oleh dua kubu berbeda.

"Setelah ini akan dilakukan pleno penyatuan agar semua kembali ke titik kebersamaan," tambah Atal.

Langkah penyatuan PWI Sumut menjadi fokus setelah Akhmad Munir terpilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat periode 2025-2030 pada Kongres PWI 2025 di Cikarang, Bekasi, 30 Agustus lalu.

Dalam rapat virtual yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut, hadir antara lain Farianda Putra Sinik, SR Hamonangan Panggabean, Austin EA Tumengkol, serta jajaran pengurus PWI Pusat dari Ruang Rapat Pleno Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta. Turut serta pula Anrico Pasaribu, Kadirah, Hilman Hidayat, dan Edison Siahaan.

Farianda Putra Sinik menyampaikan apresiasi atas keputusan PWI Pusat dan menyerukan semangat persatuan.

"Saya berterimakasih kepada Ketua Umum dan jajaran PWI Pusat yang telah menuntaskan persoalan ini. Saya mengajak adik saya Austin dan seluruh rekan wartawan untuk kembali bersama membangun PWI Sumut yang lebih solid dan profesional," ujarnya.

Sementara itu, Austin Tumengkol menyatakan kesiapannya untuk kembali bersatu dalam kepengurusan yang sama.

"Saya menerima keputusan PWI Pusat dengan penuh keikhlasan dan semangat kebersamaan. Kini saatnya kita menatap ke depan, menjaga marwah organisasi dan memperkuat peran PWI Sumut demi kehormatan profesi wartawan," katanya.

Anggota Tim Penyelesaian Dualisme PWI Pusat, Anrico Pasaribu, menilai hasil ini bukan sekadar penegasan kepengurusan yang sah, tetapi juga simbol pemulihan dan persaudaraan wartawan.

"Amanat Kongres Persatuan juga memulihkan keanggotaan seluruh pengurus yang sebelumnya terlibat dalam persoalan pecat-memecat. Tidak ada lagi kubu-kubuan, semua kembali ke rumah besar PWI," tegasnya.

Ia menambahkan, proses musyawarah berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan komitmen bersama untuk menatap masa depan organisasi.

"Hasilnya sangat baik dan akan segera ditindaklanjuti dengan keputusan resmi dari PWI Pusat," ujarnya.

Dengan berakhirnya dualisme di PWI Sumut, PWI Pusat berharap semangat rekonsiliasi ini dapat menjadi contoh bagi provinsi lain.

"Kami ingin seluruh pengurus dan anggota PWI meneladani proses damai ini. PWI adalah rumah besar wartawan, tempat kita tumbuh bersama dalam profesionalisme dan integritas," pungkas Atal Depari. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
 
Berita Terkait
komentar
beritaTerbaru