Medan(harianSIB.com)
Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumut Frans Dante Ginting mendukung penuh langkah Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Sumut membentuk Kelompok Tani Champion serta memanfaatkan 300 hektare lahan untuk penanaman cabai merah di sejumlah kabupaten/kota, mencegah terjadinya inflasi.
"Program tersebut dinilai strategis untuk meningkatkan produksi dan kualitas cabai merah, sekaligus mencegah terjadinya inflasi yang selama ini kerap dipicu oleh naiknya harga komoditas tersebut," tandas Frans Dante Ginting kepada wartawan, Jumat (24/10/2025) di DPRD Sumut.
Penegasan itu disampaikan politisi Partai Golkar Sumut ini menanggapi kolaborasi pengadaan cabai merah yang dilakukan Pemprov Sumut melalui tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT Dhirga Surya, PT Aneka Industri dan Jasa (AIJ), serta PT Pembangunan Prasarana Sumut dari Pulau Jawa.
Ketiga BUMD tersebut melakukan intervensi pasar dengan mendatangkan 50 ton Cabai Merah dari Pulau Jawa, guna menstabilkan harga di pasaran sekaligus menekan laju inflasi.
Baca Juga:
"Sumut sebenarnya surplus cabai merah. Produksinya mencapai 12 ribu hingga 16 ribu ton per bulan, sedangkan kebutuhan hanya sekitar 8 ribu sampai 9 ribu ton. Tapi karena tingginya permintaan dari daerah lain, sebagian besar hasil panen dijual keluar Provinsi Sumut," ujarnya.
Namun, tambah anggota dewan Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat ini, merupakan hal wajar karena kemungkinan harga beli di luar daerah lebih tinggi. Jadi siapapun tidak bisa menyalahkan petani sepenuhnya atas kondisi yang yang terjadi, sehingga memicu inflasi.
Berkaitan dengan itu, tambah Dante, langkah Pemprov Sumut melalui Dinas KPTPH untuk membentuk kelompok tani dan memberikan bantuan bibit, pupuk subsidi, serta alat dan mesin pertanian (Alsintan) merupakan kebijakan tepat untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.
"Dengan dukungan itu, petani bisa lebih mudah menanam dan menghasilkan panen dengan kualitas tinggi," ujar Dante sembari memberikan apresiasinya atas langkah cepat tiga BUMD Sumut mendatangkan cabai merah dari Pulau Jawa sebagai solusi jangka pendek untuk menekan harga di pasaran.(*).
Editor
: Robert Banjarnahor