Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 27 Oktober 2025

Kontraktor Gandeng Kejati Sumut untuk Pastikan Pengerjaan Konstruksi Banjir Medan Tak Jadi ‘Bancakan’

Oki Lenore - Senin, 27 Oktober 2025 09:05 WIB
255 view
Kontraktor Gandeng Kejati Sumut untuk Pastikan Pengerjaan Konstruksi Banjir Medan Tak Jadi ‘Bancakan’
Foto: SIB /Oki Lenore
Banjir: Moderator Erikson Lumbantobing (tengah) dalam diskusi yang diadakan Forum Anak Medan Cinta Kota Medan Sekretariat Gapeksindo Sumut Jalan Sei Mencirim, Kota Medan, Sabtu (25/10).

TM Pardede menyoroti persoalan utama banjir Medan yang berasal dari sistem drainase yang sudah tidak mampu menampung debit air hujan. Butuh redesain total. "Drainase kita sudah tidak mampu menampung udara. Harus ada desain ulang secara menyeluruh dan berbasis data," tegasnya sambil mengingatkan agar proyek penanganan banjir tidak dijadikan ajang mencari keuntungan pribadi."Sudahilah bermain proyek dalam penanganan banjir. Kalau pekerjaan konstruksi dilakukan dengan sungguh-sungguh tanpa potongan ke sana-sini, hasilnya pasti maksimal," simpulnya. "Karena apa yang terjadi dalam pekerjaan infrastruktur di Sumut, itu ada 'sandiwara' yang sedang dipertontonkan di sidang pegadilan. Aktornya ya... itu bagian dari pemangku kepentingan," sebutnya.

Goentono menilai, penanganan banjir harus dilakukan secara komprehensif bukan persial, mencakup aspek teknis dan sosial. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas dinas, tidak hanya Dinas Pekerjaan Umum, tetapi juga Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup. "Banyak proyek drainase dilakukan di Medan tanpa alat ukur (survey) dan tanpa lantai kerja, sehingga hasil tidak presisi. Diperlukan standar teknis tunggal dan referensi desain yang sama untuk seluruh wilayah Medan. Di hulu, kita perlu memetakan hutan-hutan yang gundul. Kalau curah hujan tinggi sementara sungai tidak mampu menampung air, terjadilah banjir. Jadi, semua pihak harus ikut serta," paparnya.

Erikson Tobing membuka pengalamannya sebagai pekerja konstruksi dan tiga periode memimpin Gapeksindo Sumut. "Kunci utama penyelesaian banjir di Medan adalah kejujuran dan tanggung jawab moral dari seluruh pihak. Tak ada yang sulit kalau dikerjakan dengan hati yang jujur.

Ia menambahkan, berapa banyak desain dan pelaksanaan penanganan banjir, semua tak maksimal. "Mulai dari drainase, kanal, sampai Bendungan Lau Simeme, semua harus punya tujuan yang jelas: mengatasi banjir. Janganlah proyek penanganan banjir hanya sebagai proyek tapi tak punya niat tulus mengatasi banjir dan menjadi 'bancakan'," tegas Erikson Tobing. "Libatkan semua pihak, jangan hanya satu instansi. Kita butuh orang-orang yang kompeten agar desain penanganan banjir di Medan benar-benar tepat," tutupnya.(**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Banjir Medan Masih Kronis, Proyek BWSS-II Keruk 4 Sungai Dipertanyakan
Pertamina Salurkan Sembako untuk Korban Banjir Medan
Antisipasi Banjir Medan, BWSS-II akan Bangun 2 Bendungan dan Keruk 4 Sungai
Banjir Medan Johor Surut, Warga Tinggalkan Tenda Pengungsian
komentar
beritaTerbaru
431 P3K Pemkab Labura Dilantik

431 P3K Pemkab Labura Dilantik

Aekkanopan(harianSIB.com)Sebanyak 431 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Lingkungan Pemkab Labuhan Baru Utara (Labura) dila