Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 01 November 2025

Menuju Indonesia Emas 2045, Medan Pacu Cakupan Imunisasi Anak

Leo Bastari Bukit - Rabu, 29 Oktober 2025 19:38 WIB
173 view
Menuju Indonesia Emas 2045, Medan Pacu Cakupan Imunisasi Anak
Foto Dok/Leo Bukit
dr Roosleyn Bakara MARS.

Medan(harianSIB.com)

Pemerintah terus berupaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan membangun generasi yang cerdas, sehat, dan berdaya saing. Salah satu kunci penting dalam mencapai tujuan tersebut adalah investasi di bidang kesehatan, terutama melalui pemberian imunisasi lengkap bagi bayi, balita, dan anak-anak Indonesia.

Kepala UPT Puskesmas Padang Bulan dr Roosleyn Bakara MARS mengatakan imunisasi merupakan proses pemberian kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Vaksin ini akan merangsang sistem kekebalan untuk membentuk antibodi, sehingga tubuh lebih kebal dan terlindungi dari berbagai penyakit menular berbahaya.

"Imunisasi melindungi anak dari penyakit seperti campak, rubela, polio, hepatitis B, TBC, difteri, pertusis, tetanus, pneumonia, dan meningitis. Dengan imunisasi, anak tidak hanya terlindungi, tetapi juga mencegah penularan penyakit kepada orang-orang di sekitarnya. Inilah bentuk investasi jangka panjang untuk masa depan," ujar dr Roosleyn, Rabu (29/10/2025).

Baca Juga:
Menurutnya, anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan baik, sementara keluarga dan lingkungan di sekitarnya pun terhindar dari penyakit. Dengan begitu, masyarakat dapat tetap produktif dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.

Pemerintah telah memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan anak melalui program imunisasi gratis di Posyandu, Puskesmas, rumah sakit, dan lembaga pendidikan dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Namun, capaian imunisasi di Kota Medan hingga saat ini masih tergolong rendah. Berdasarkan data yang dihimpun Imunisasi Dasar Lengkap (IDL): 38,72% (13.401 dari 34.611 sasaran). Imunisasi Baduta Lengkap (IBL): 33,44% (11.731 dari 35.085 sasaran). BIAS MR 1: 32,54%.

Kemudian, BIAS HPV 1: 35,16%. IPV 2: 57,04%. RV 3: 31,58%. PCV 2: 45,47% Angka tersebut masih jauh dari target nasional, yakni minimal 90 persen. Kondisi ini menunjukkan perlunya upaya percepatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi.

Untuk meningkatkan cakupan imunisasi, Puskesmas bersama Dinas Kesehatan dan lintas sektor akan menerapkan sejumlah strategi, antara lain kampanye dan advokasi masif dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya imunisasi lengkap.

Komunikasi persuasif kepada orang tua melalui pendekatan personal untuk mengatasi keraguan terhadap vaksin. Peningkatan peran kader kesehatan di lapangan untuk melakukan sosialisasi, sweeping, dan pendampingan langsung kepada keluarga.

Penguatan koordinasi lintas sektor serta kemitraan dengan organisasi masyarakat dan pihak swasta. Kerja sama dengan media agar informasi mengenai imunisasi tersampaikan dengan benar dan menepis hoaks yang beredar.

"Dengan kolaborasi dan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan seluruh pihak, kita bisa mewujudkan anak-anak yang sehat dan kuat untuk menuju Indonesia Emas 2045," tambah dr Roosleyn.

Imunisasi tidak hanya upaya pencegahan penyakit, tetapi juga merupakan bentuk nyata investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia yang unggul. "Anak yang sehat hari ini akan menjadi generasi cerdas dan tangguh di masa depan," tutup dr Roosleyn Bakara. (*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
PKK Sumut Gencarkan Imunisasi, Zero Dose Turun Drastis ke Peringkat 12 Nasional
Sumut Raih Capaian Tertinggi Nasional dalam Pengurangan Anak Zero Dose
Kasus Campak di Sumut Meningkat, 12 Daerah Kategori KLB
28 Daerah di Sumut Dilatih Bikin Konten Imunisasi
Bupati Tapteng Tekankan Pentingnya Imunisasi Anak
Wakil Bupati Buka Sosialisasi Program Imunisasi Kejar di Tapteng
komentar
beritaTerbaru