Namun di sisi lain, lanjut Prof Saiful, akademi-akademi ini sejak awal didirikan adalah kampus-kampus kecil dengan jumlah mahasiswa yang sangat terbatas. Saat ini, LLDikti mencatat ada kampus yang mahasiswanya di level 5, atau di bawah 200 orang.
Tantangan ganda inilah, tuntutan perubahan dari Kemenkes dan kondisi internal kampus yang kecil, yang membuat eksistensi mereka terancam.
"Itulah yang sekarang jadi tugas PR kami bagaimana kampus-kampus ini tidak tutup ya, gulung tikar," tegas Prof Saiful.
Ia menambahkan, secara umum peta kampus di Sumut terbagi dalam tiga level: universitas besar (mahasiswa 22.000-25.000), level 5 (mahasiswa di bawah 200), dan yang paling banyak adalah level menengah (mahasiswa 2.000-3.000).
Upaya penyelamatan Akper dan Akbid ini menjadi salah satu fokus utama LLDikti 1 di tengah berbagai program peningkatan mutu pendidikan tinggi lainnya di Sumatera Utara.(**)
Editor
: Bantors Sihombing