Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 13 Desember 2025

Pantur Banjarnahor Desak Pemerintah Bentuk “Donasi Nasional” Bencana Sumatera Libatkan Tokoh, Pengusaha dan Media

Firdaus Peranginangin - Selasa, 09 Desember 2025 11:41 WIB
418 view
Pantur Banjarnahor Desak Pemerintah Bentuk “Donasi Nasional” Bencana Sumatera Libatkan Tokoh, Pengusaha dan Media
Foto harian SIB.com/Firdaus
Pantur Banjarnahor.

Medan(harianSIB.com)

Anggota DPRD Sumut Pantur Banjarnahor mendorong pemerintah pusat segera membentuk "Gerakan Donasi Nasional" untuk membantu ratusan ribu warga terdampak banjir dan longsor di Sumatera (Provinsi Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat).

"Langkah ini mendesak dilakukan karena ribuan warga masih bertahan di pengungsian, sementara anggaran pemerintah sangat terbatas. Seluruh media nasional dan daerah, baik cetak, televisi, digital, diminta ikut membuka kanal donasi khusus demi mempercepat penyelamatan dan pemulihan di tiga provinsi tersebut," ujar Pantur Banjarnahor kepada wartawan, Selasa (9/12/2025) di DPRD Sumut.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, skala kerusakan dan jumlah pengungsi sudah berada pada titik yang memerlukan solidaritas nasional, bukan lagi hanya mengandalkan anggaran daerah maupun mekanisme bantuan reguler.

"Anggaran pemerintah terbatas, proses hukum dan administrasi juga memperlambat keputusan. Maka solusi tercepat, donasi nasional. Undang semua tokoh nasional, pengusaha besar, para dermawan dan semua kepala daerah untuk duduk bersama. Jangan tunggu-tunggu lagi," tegas Pantur.

Baca Juga:
"Banyak tokoh dan pengusaha nasional dan daerah yang selama ini meraih keuntungan dari ekonomi Sumatera, kita ajak untuk terpanggil kembali berkontribusi. Tidak penting apakah mereka sedang berurusan hukum atau tidak, tapi mau membantu. Ini soal kemanusiaan, bukan politik atau kepentingan bisnis," katanya.

Begitu juga di Provinsi Sumut, tambah anggota dewan Dapil Tapanuli ini, gubernur, bupati dan wali kota di 33 kabupaten/kota di Sumut diminta menginventarisasi nama-nama donatur potensial dari daerah masing-masing untuk dihimpun secara nasional, untuk memberikan donasinya kepada para korban banjir dan longsor.

Lebih jauh, Pantur mengajak media cetak, televisi nasional dan media digital besar untuk membuka kanal donasi publik secara serentak, seperti yang pernah dilakukan pada bencana tsunami Aceh.

"Media punya pengaruh besar. Kalau televisi nasional menggelar donasi live, media cetak membuka nomor rekening bantuan, dan portal berita mengampanyekan solidaritas Sumatera, pasti dampaknya luar biasa. Ini bencana lintas provinsi, maka perlu gerakan nasional," ujarnya.

Pantur juga menilai pemerintah pusat perlu memberikan arah dan legitimasi agar gerakan donasi nasional bisa dilakukan secara terkoordinasi dan akuntabel.

"Selama ini masyarakat menunggu sinyal dari pusat. Bila presiden hadir atau memberi restu, gerakan ini akan lebih cepat dan terarah. Korban tidak bisa lama-lama tinggal di pengungsian. Rumah mereka rusak, akses jalan terputus dan kebutuhan logistik terus meningkat," ungkapnya.

Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) ini mengingatkan bahwa percepatan donasi nasional sangat penting untuk mendukung langkah rehabilitasi jangka panjang, tidak hanya bantuan darurat dan yang terpenting, mari jadikan bencana ini momentum kebangkitan solidaritas nasional.

"Ini saatnya Indonesia bersatu membantu Sumatera. Donasi Nasional harus segera digerakkan. Media, pemerintah, tokoh nasional, pengusaha, kepala daerah semuanya ikut. Kita tunjukkan bahwa bangsa ini tidak membiarkan rakyatnya menderita dalam kesunyian," tutupnya.(*).

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Baintelkam Polri Salurkan Bantuan Peralatan Kerja dan Kebutuhan Dasar ke Tapteng, Sibolga, dan Langkat
BBM Langka Pascabanjir, Lima Pelaku Penyalahgunaan Pertalite Ditangkap di Medan
2 Orang Masih Dinyatakan Hilang, Tim SAR Tetap Lakukan Pencarian di Lokasi Longsor
Umrah Saat Dilanda Banjir, Prabowo Minta Bupati Aceh Selatan Dicopot
13 Kecamatan di Tapteng dan Taput yang Masih Terisolir Banjir
Pramuka Labura Bantu Korban Banjir dan Longsor di Tapsel dan Tapteng
komentar
beritaTerbaru