Medan(harianSIB.com)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dalam beberapa hari ke depan. Cuaca di Sumut umumnya didominasi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang berpotensi menimbulkan dampak hidrometeorologi.
Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Budi Prasetyo menjelaskan bahwa terdapat sirkulasi siklonik di Laut Cina Selatan yang memicu terbentuknya daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan belokan angin di wilayah Sumut. Kondisi ini berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat.
"Selain gangguan sirkulasi siklonik, aktivitas Gelombang Kelvin di wilayah Sumut juga turut menjadi pemicu hujan sedang hingga sangat lebat. Kelembaban udara yang masih tinggi serta kondisi atmosfer yang relatif labil semakin mendukung pertumbuhan awan hujan," ujar Budi kepada wartawan, Selasa (16/12/2025) malam.
BMKG mencatat sejumlah wilayah di Sumut berpotensi mengalami hujan sedang hingga sangat lebat, antara lain Kabupaten Langkat, Kota Medan, Kota Binjai, Deliserdang, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padanglawas, Padanglawas Utara.
Kemudian, Asahan, Batubara, Simalungun, Samosir, Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Humbang Hasundutan, Toba, serta wilayah Kepulauan Nias termasuk Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, dan Kota Gunungsitoli.
Untuk kondisi suhu udara, BMKG memprakirakan berada pada kisaran 18 hingga 33 derajat Celsius, dengan suhu yang dapat terasa lebih sejuk saat hujan lebat, terutama di wilayah dataran tinggi. Selain hujan lebat, BMKG juga mengingatkan potensi banjir pesisir (ROB).
Fenomena Bulan Baru pada 20 Desember 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian muka air laut maksimum. Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir ROB berpotensi terjadi di wilayah pesisir timur Sumut.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat, angin kencang, dan petir, serta dampak lanjutan seperti banjir dan tanah longsor.
Masyarakat juga diminta untuk selalu merujuk pada informasi resmi BMKG dan tidak mudah mempercayai informasi cuaca dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. (*)