Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 28 Oktober 2025

Massa Guru Honorer Unjuk Rasa Minta Diangkat Jadi PNS Tanpa Seleksi

* Dugaan Manipulasi Data Tenaga Honorer dan Korupsi Tunjangan Fungsional Minta Diusut, * Kepala BKD Pemko Medan Tidak Mau Berkomentar
- Jumat, 15 Mei 2015 10:19 WIB
440 view
Massa Guru Honorer Unjuk Rasa Minta Diangkat Jadi PNS Tanpa Seleksi
Medan (SIB)- Aliansi Masyarakat Peduli Nasib Honorer (Ampenaser) Kota Medan  melakukan aksi unjuk rasa damai ke Kantor Wali Kota Medan, Rabu (13/5). Dalam orasinya massa  Ampenaser   yang  diterima Asisten Pemerintahan Musaddad didampingi Kepala BKD  Pemko Medan Lahum menuntut agar dilakukan pengusutan dugaan manipulasi Data Tenaga Honorer K1 dan K2 2014  serta meminta agar para tenaga honorer yang sudah lama mengabdi  bisa diangkat menjadi PNS.

Selain itu mereka juga meminta pihak terkait untuk mengusut tunjangan fungsional tahun anggaran 2014 yang belum cair hingga kini, dan ditertibkannya aksi Pungli yang sering terjadi setiap kali pencairan insentif.  Dalam orasinya juga mereka meminta Walikota Medan  membuat SPTJM K1 dan K2 yang tidak lulus sesuai permintaan Menpan dan BKN.

"Usut dugaan korupsi tunjangan fungsional guru tahun 2014 dan Pungli setiap kali pencairan”, kata Fahrul Lubis.

Sementara itu salah  seorang peserta unjuk rasa Emi (37)  yang sudah menjadi guru honor selama 13 tahun untuk Pemko Medan  berharap bisa diangkat menjadi PNS. “Sudah lama saya menjadi tenaga honor, semoga Wali Kota Medan Dzulmi Eldin memperhatikan nasib kami yang sudah lama mengabdi tapi tidak kunjung diangkat  pintanya".

Emi mengatakan sudah belasan kali  ikut  seleksi CPNS tapi tidak lulus . " Inilah bang nasib saya  guru honor, semoga bisa diangkat tanpa testing. Karena saya kurang percaya dengan hasil testing itu, kayak periode K1 dan K2 kemaren. Kami yang honor gak tau berapa nilai kami, yang diumumkan cuma nama-nama yang lulus aja, nilainya engga", kata dia curiga.

Sementara itu Asisten Pemerintahan Musaddad ketika dikonfirmasi mengenai tuntutan  dan tudingan para pendemo mengatakan akan menyampaikan hal tersebut kepada wali kota." “Wali kota saat ini  sedang keluar kota, saya akan sampaikan aspirasi bapak-bapak dan ibu-ibu  sesegera mungkin kepada wali kota" ujar Musaddad.

Kepala BKD Pemko Medan Lahum Lubis dikonfirmasi tanggapannya mengenai dugaan manipulasi data Tenaga Honorer K1 dan K2  2014   tidak mau memberikan komentar. "Nantilah dulu, saat ini belum bisa berikan keterangan, nanti dulu yah" ujar Lahum sambil meninggalkan wartawan.

Pantauan SIB di lapangan sebahagian besar pendemo adalah para guru honorer yang mengabdi rata-rata di atas 10 tahun. Mereka berharap agar para tenaga honorer yang sudah lama mengabdi bisa diangkat menjadi PNS. (Dik DH/c)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru