Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 12 Oktober 2025

DPRDSU Bangga, 3 “Pendekar” Nasional Asal Sumut Duduk Jadi Menteri Kabinet Jokowi/JK

* Darmin Nasution Harus Berani “Menggilas” Kartel Besar, Luhut Percanggih Alutsista TNI
- Jumat, 14 Agustus 2015 11:50 WIB
801 view
 DPRDSU Bangga, 3 “Pendekar” Nasional Asal Sumut Duduk Jadi Menteri Kabinet Jokowi/JK
Medan (SIB)- Penasihat F-PDI Perjuangan DPRD Sumut Jantoguh Damanik, SSos menegaskan, masyarakat Sumut patut merasa bangga, karena 3 “pendekar” nasional asal Sumut, yakni Luhut Binsar Panjaitan (Menkopolhukam), Darmin Nasution (Menko Perekonomian) dan sebelumnya DR Yassona H Laoly, SH (Menkumham) berhasil “menduduki” jabatan di Kabinet pemerintahan Jokowi/JK.

“Kita merasa bangga, 3 pendekar nasional asal Sumut (yakni pendekar asal Utara dan pendekar asal Selatan) berhasil menjadi menteri di kabinet Jokowi/JK. Itu berarti kader-kader bangsa dari Sumut dapat menjadi contoh bagi generasi muda di masa mendatang. Hal ini sebagai prestise bagi masyarakat, seperti yang pernah diukur mantan Wapres H Adam Malik asal Sumut,” ujar Jantoguh Damanik kepada wartawan, Kamis (13/8) di DPRD Sumut.

Menurut politisi dari partai moncong putih ini, dengan diangkatnya 3 pendekar nasional asal Sumut itu menjadi bagian dari pemerintahan, tentunya menjadi harapan besar bagi Jokowi/Jk beserta masyarakat untuk memajukan bangsa dan hendaknya bisa mengukir prestasi yang gemilang dengan menyumbangkan pikirannya bagi Negara.

Namun Jantoguh sangat yakin terhadap putra-putra terbaik Sumut ini, baik Luhut Binsar Panjaitan, Darmin Nasution maupun Yassona H Laoly. Memang untuk mencapai keberhasilan harus membutuhkan kerja keras, terutama di bidang perekonomian.

“Darmin Nasution harus berani “menggilas” kartel-kartel besar (pemain bisnis besar) yang terindikasi mempermainkan harga komoditi rakyat, seperti harga karet dan harga sawit yang semakin terpuruk. Disini Darmin harus bisa menghindarkan bangsa  yang sedang terperangkap situasi ekonomi yang aneh. Misalnya, ketika harga sawit turun, justru harga minyak goring semakin melambung,” katanya.

Belum lagi masalah sumber daya alam berupa lahan pertanian agraris lebih dikuasai oleh kaum kapitalis atau pemilik modal besar, sehingga dikuatirkan negeri ini menuju kebangkrutan rakyat, jika tidak segera ditangani secara serius.

“Kita negeri agraris, akan tetapi laju pergeseran petani menjadi buruh tani berkembang pesat, hampir tidak ada pembatasan bagi perseorangan maupun perseroan untuk menguasai lahan pertanian. Jika  memiliki sejumlah uang, bisa menguasai lahan jutaan hektar. Ini merupakan fakta-fakta masalah yang harus diselesaikan untuk melindungi perekonomian kerakyatan,” katanya.

Begitu juga Luhut Binsar Panjaitan, anggota dewan Dapil Kabupaten Simalungun ini sangat yakin akan bisa menggoreskan prestasi, mengingat pengalamannya selama  menjabat di TNI, pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Duta Besar di Singapura maupun segudang pengalaman lainnya.

“Ini merupakan track  record yang menjadi acungan jempol. Akan tetapi persoalan pertahanan keamanan mendatang, dikaitkan dengan kerusakan sosial tidak bisa dilaksanakan dengan kekuatan militer semata, apalagi kerusuhan yang berbau SARA akibat ketidak-adilan. Hal ini menjadi “Pr” (pekerjaan rumah) bagi Pak Luhut, bagaimana menyakinkan semua pihak untuk menciptakan TNI yang modern dengan peralatan yang canggih,” ujarnya.

Ditambahkan Jantoguh, peristiwa yang akhir-akhir ini kerap terjadi yang sangat memilukan, akibat peralatan militer yang sudah tua (seperti jatuhnya pesawat Hercules), banyak tentara Indonesia yang meninggal bukan di Medan perang. Kasus seperti ini, harus segera diakhiri dengan memperbaiki peralatan militer secara modern atau mempercanggih Alutsista bagi TNI.

Sementara Yassona H Laoly, tambah Yantogu, sepak-terjangnya sudah diketahui masyarakat Indonesia secara keseluruhan selama ia menjabat Menkumham dan Presiden Jokowi juga tentunya menilai kinierjanya baik, sehingga isu-isu sebelumnya yang akan ikut direhuflle bersama 6 menteri tidak mengandung kebenaran.(A03/ r)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru