Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 09 November 2025

Dhijey Lexsie, Karateka Sumut Meninggal dalam Kecelakaan Bus: Baru Juara dan Pernah Perkuat Timnas

Christopel H Naibaho - Senin, 08 September 2025 12:55 WIB
54 view
Dhijey Lexsie, Karateka Sumut Meninggal dalam Kecelakaan Bus: Baru Juara dan Pernah Perkuat Timnas
(Foto: Dok/pelatih)
Muhammad Dhijey Lexsie saat meraih medali emas dan BOB kejuaraan di Padang, Minggu (7/9/2025). Dhijey menjadi salah satu korban meninggal dalam bus rombongan menuju kepulangan ke Medan.
Medan(harianSIB.com)

Karate Sumatera Utara kehilangan salah satu talenta terbaiknya. Muhammad Dhijey Lexsie, karateka muda berbakat yang baru saja meraih medali emas dan gelar Best of The Best pada Kejuaraan Road to National & Internasional Shukaido Karate Open Series 1 Tahun 2025, meninggal dunia dalam kecelakaan bus rombongan Perguruan Shindoka Sumut.

Kecelakaan terjadi di ruas Jalan Exit Tol Padang–Sicincin, Kapalo Hilalang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Minggu (7/9/2025) malam.

Selain Dhijey, satu atlet lain, Fahri Akbar Assweth, juga tewas di lokasi kejadian. Sementara itu, sembilan atlet mengalami luka berat dan 15 orang lainnya luka ringan. Seluruh korban kini sudah mendapat perawatan di rumah sakit setempat.

Rombongan bus tersebut diketahui baru pulang dari mengikuti kejuaraan karate tingkat nasional di GOR Universitas Negeri Padang yang berlangsung 5–7 September. Dhijey tampil gemilang di ajang itu dan sukses merebut predikat tertinggi Best of The Best.

Kabar duka ini dibenarkan oleh Kabid Binpres Federasi Karate-Do Indonesia (FORKI) Sumut, Delphinus Rumahorbo. Ia menyebut, kepergian keduanya merupakan kehilangan besar bagi karate Sumut dan Indonesia.

"Apalagi Dhijey ini atlet berprestasi, pernah memperkuat timnas, dan baru semalam juara Best of The Best. Usianya masih sangat muda, masih SMA dan masa depannya panjang. FORKI Sumut benar-benar merasa kehilangan," ujar Delphinus kepada harianSIB.com, Senin (8/9/2025).

Delphinus menambahkan, rombongan Shindoka yang berangkat ke Padang membawa nama perguruannya.

"Kami turut berduka untuk keluarga besar almarhum dan Perguruan Shindoka. Kehilangan ini sangat berat, pasti kehilangan. Apalagi beberapa atlet sebenarnya masuk dalam rencana pembinaan kita. Dhijey yang sudah masuk radar Sumut menuju Popnas," terangnya.

Menurut Delphinus, kecelakaan tersebut juga menjadi pukulan psikologis bagi rekan-rekan satu tim Dhijey yang baru saja meraih pengalaman berharga di kejuaraan Padang. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru