Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 02 November 2025

RPH HKBP : Ketika Bertemu dengan Kritik dan Sudut Pandang (Sebuah Catatan Konstruktif Jemaat)

Oleh : Ronald Naibaho
Redaksi - Jumat, 31 Oktober 2025 15:01 WIB
956 view
RPH HKBP : Ketika Bertemu dengan  Kritik dan  Sudut Pandang (Sebuah Catatan Konstruktif Jemaat)
Ist/SNN
Ronald Naibaho

Medan (harianSIB.com)

Kemarin malam usai sudah Rapat Pendeta Hatopan (RPH) HKBP yang berlangsung selama 4 hari. Pengamatan dari luar kita menaruh apresiasi atas pertemuan para pendeta ini, sebab mereka dibekali tema yang sangat mendorong pendeta menjadi "Ciptaan Baru Dalam Kristus" (2 Korintus 5 :17). RPH ini sangat baik sekali karena targetnya memperbaharui dan memperteguh arah dan strategi pelayanan HKBP ditengah tantangan nasional dan global. Kita sebagai jemaat sangat mengharapkan pertemuan para pendeta ini berlangsung dengan baik dan berbuah lebat agar dampaknya bisa dirasakan jemaat dan masayarakat. Jemaat dan Sintua yang menunggu hasil RPH ibarat menunggu sang juara yang pulang dari sebuah kejuaraan dengan membawa piala. Analogi sang juara akan bercerita yang membuat pelayanan seksi, dewan-dewan dan pengurus kategorial mendapat cerita pengetahuan, pengalaman dan perspektif dalam membahas isu-isu pelayanan pendeta dan cerita kebaharuan pelayanan kearah yang lebih baik.

Kebersamaan dan parhahamaranggion (persaudaraan) selama pertemuan ini dapat memperkuat hubungan dan kebersamaan di antara para pendeta yang berbeda tempat pelayanan dan sudah lama tak berjumpa, semakin erat dan harmonis. Membangun silaturahmi yang baik meskipun berbeda angkatan, alumni dan berbeda pilihan pada waktu sinode godang 1 tahun sebelumnya adalah sebuah kenikmatan tersendiiri yang perlu dicairkan. Diantara dan sesama pelayan pendeta harusnya terjamin komunikasi dan relasi yang saling peduli dan membangun. Itulah sebabnya, salah satu agenda dalam RPH ada sesi tentang partisipasi dan empati /TLP bagi sesama pelayan pendeta dan keluarga utamanya jika terjadi kemalangan. Dari segi organisasi tidak terbantahkan bahwa gap atau kesenjangan pelayanan pendeta adalah salah satu permasalahan yang harus diselesaikan agar capaian keberhasilan HKBP semakin baik dan merata.

RPH ini dapat menjadi ajang bagi para pendeta untuk mengembangkan kepemimpinan mereka, baik bagi yang terpilih maupun yang belum terpilih sebagai ketua RPH HKBP. Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama RPH dapat menjadi bekal berharga untuk melanjutkan peran dan tanggung jawab ke masa depan. Melalui sidang per sidang sebanyak 12 kali sidang akan menambah kapasitas dan SDM pelayanan pendeta. Semua materi persidangan dan ibadah tentunya sudah dipersiapkan dalam rangka memperbaharui pelayanan pendeta sebagaimana tema dan sub tema RPH.

Baca Juga:

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Pdt Dr Hulman Sinaga Terpilih Jadi KRP HKBP
Pemilihan Ketua Rapat Pendeta HKBP Masuk Putaran Kedua, Tiga Nama Maju
Seribuan Masyarakat “Aliansi Masyarakat Bersatu” Dukung TPL
Ephorus Kembali Serukan Penutupan TPL
Rapat Pendeta Hatopan : Sebuah Milestone vs Reuni Faksi
Dr RE Nainggolan Lantik Pengurus Majelis Pendidikan Kristen Korda Regional Aceh
komentar
beritaTerbaru