NasDem Deliserdang Kunjungi dan Beri Tali Asih 2 Panti Asuhan
Lubukpakam(harianSIB.com)Pengurus DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai NasDem Kabupaten Deliserdang mengunjungi dan menyerahkan kebutuhan pang
Medan (harianSIB.com)
Kemarin malam usai sudah Rapat Pendeta Hatopan (RPH) HKBP yang berlangsung selama 4 hari. Pengamatan dari luar kita menaruh apresiasi atas pertemuan para pendeta ini, sebab mereka dibekali tema yang sangat mendorong pendeta menjadi "Ciptaan Baru Dalam Kristus" (2 Korintus 5 :17). RPH ini sangat baik sekali karena targetnya memperbaharui dan memperteguh arah dan strategi pelayanan HKBP ditengah tantangan nasional dan global. Kita sebagai jemaat sangat mengharapkan pertemuan para pendeta ini berlangsung dengan baik dan berbuah lebat agar dampaknya bisa dirasakan jemaat dan masayarakat. Jemaat dan Sintua yang menunggu hasil RPH ibarat menunggu sang juara yang pulang dari sebuah kejuaraan dengan membawa piala. Analogi sang juara akan bercerita yang membuat pelayanan seksi, dewan-dewan dan pengurus kategorial mendapat cerita pengetahuan, pengalaman dan perspektif dalam membahas isu-isu pelayanan pendeta dan cerita kebaharuan pelayanan kearah yang lebih baik.
Kebersamaan dan parhahamaranggion (persaudaraan) selama pertemuan ini dapat memperkuat hubungan dan kebersamaan di antara para pendeta yang berbeda tempat pelayanan dan sudah lama tak berjumpa, semakin erat dan harmonis. Membangun silaturahmi yang baik meskipun berbeda angkatan, alumni dan berbeda pilihan pada waktu sinode godang 1 tahun sebelumnya adalah sebuah kenikmatan tersendiiri yang perlu dicairkan. Diantara dan sesama pelayan pendeta harusnya terjamin komunikasi dan relasi yang saling peduli dan membangun. Itulah sebabnya, salah satu agenda dalam RPH ada sesi tentang partisipasi dan empati /TLP bagi sesama pelayan pendeta dan keluarga utamanya jika terjadi kemalangan. Dari segi organisasi tidak terbantahkan bahwa gap atau kesenjangan pelayanan pendeta adalah salah satu permasalahan yang harus diselesaikan agar capaian keberhasilan HKBP semakin baik dan merata.
RPH ini dapat menjadi ajang bagi para pendeta untuk mengembangkan kepemimpinan mereka, baik bagi yang terpilih maupun yang belum terpilih sebagai ketua RPH HKBP. Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama RPH dapat menjadi bekal berharga untuk melanjutkan peran dan tanggung jawab ke masa depan. Melalui sidang per sidang sebanyak 12 kali sidang akan menambah kapasitas dan SDM pelayanan pendeta. Semua materi persidangan dan ibadah tentunya sudah dipersiapkan dalam rangka memperbaharui pelayanan pendeta sebagaimana tema dan sub tema RPH.
Baca Juga:
Pertemuan Kritik Dan Sudut Pandang
Secara keseluruhan berdasarkan agenda rapat, RPH tersebut menjadi momen yang sangat berharga bagi para pelayan pendeta utamanya para pemimpin jemaat, resort, distrik dan pimpinan puncak HKBP. Selain karena memiliki tanggungjawab tohonan juga karena bertanggung jawab untuk menggerakkan dan membangun relasi antara parhalado, dewan dan seksi dalam sebuah gereja yang terkadang krusial. Dalam hal pertukaran pengalaman, pengetahuan, pengembangan kepemimpinan, maupun penguatan silaturahmi dan kebersamaan juga dapat dijadikan sebagai bahan refleksi. Apakah sudah patut dan sesuai dengan beban kinerja? Apakah program yang dilakukan sudah berhasil menaikkan tingkat partisipasi jemaat?
Agenda persidangan RPH tahun 2025 dan Sidang kelompok adalah forum bergengsi dan forum intelektual. Peserta RPH ini adalah pendeta-pendeta HKBP yang telah mendapat tahbisan dari Tuhan melalui Ephorus HKBP dan memiliki strata pendidikan sarjana (S1) maupun pasca sarjana (S2) dan (S3).
Dengan demikian forum ini diharapkan berlangsung argumentatif dan dialog yang dilandasi penalaran logis. Dan untuk menjadi perhatian panitia bahwa RPH ini, baik sidang pleno dan kelompok sebaiknya dilengkapi dengan fasilitas dan tempat persidangan yang representatif dengan suasana yang membuat peserta merasa penting untuk hadir dan berperan secara maksimal.
Baca Juga:
Pemahaman setiap peserta RPH yang telah dibekali dengan orientasi dan sebelumnya telah melakukan rapat pendeta di setiap distrik seharusnya telah memiliki kecukupan argumentasi. Masing-masing sidang kelompok akan terdokumentasi, pendapat dan argumentasi yang berbobot dan cerdas. Dalam hal pemikiran setiap peserta didalam sidang kelompok diharapkan melahirkan keputusan – keputusan yang membawa pengertian dan pencerahan bagi jemaat. Sehingga HKBP dengan tingkat pendidikan dan SDM yang berbeda-beda dapat diberikan pemahaman yang seragam. HKBP adalah gereja dan tubuh Kristus yang dipanggil keluar. Saat ini, bahwa pemahaman jemaat semakin kritis dan terus berkembang sehingga harus diimbangi oleh pemahaman pelayan, baik pendeta dan sintua yang up to date. Kemampuan dan pemahaman pelayan tidak boleh tertinggal dari jemaat. Dengan kondisi jaman serta perkembangan teknologi yang serba cepat berubah seluruh pelayan HKBP tidak bisa tidak ber akar pada Kristus.
Semua sidang pleno dan sidang kelompok adalah penting tetapi yang tak kalah penting adalah sidang yang membahas tentang eklesiologi HKBP. Pembahasan teologis yang berhubungan dengan akan berdampaknya pemahaman jemaat termasuk parhalado terhadap jati diri HKBP. Sebagai pelaku firman Tuhan dengan tritugas gereja maka perihal pemahaman eklesiologi HKBP setiap pelayan, akan sangat mempengaruhi keaktifan dan kehidupan jemaat dalam gereja. Jika selama ini dalam tata ibadah maupun kegiatan-kegiatan gereja bahwa pemahaman jemaat tentang HKBP belum diperlengkapi oleh pelayan pendeta dan parhalado. Ada kesan bahwa jika jemaat semakin memahami apa dan bagaimana HKBP maka akan memberikan ruang terbuka bagi kritik kepada pelayan pendeta. Jika jemaat semakin memahami aturan peraturan HKBP maka akan membuka tabir praktik-praktik pelayanan pendeta dan parhalado yang kurang baik. Jika dilakukan evaluasi terhadap tingkat partisipasi jemaat maka yang terlihat adalah kualitas pelayanan pendeta. Sehingga perihal mengkritik dan memberi saran kepada pendeta selama ini adalah perilaku jemaat yang kurang diterima. Hal ini sebenarnya tergantung kepada kemauan pelayan menerima kritik dan sudut pandang yang berbeda.
Pembahasan dalam sidang kelompok tentang isu-isu teologis adalah pembahasan tentang kritik dan sudut pandang terhadap pelayanan gereja yang mengalami tantangan baik dari internal maupun eksternal. Secara internal, sudah saatnya HKBP membuka catatan seperti apa pelayanan setiap pimpinan jemaat dan pimpinan resort termasuk memberikan penilaian. Bahwa fungsi lembaga Komisi Pengembangan Sumber Daya Pelayan (KPSDP) sebagai lembaga yang memberi rekomendasi penempatan dan mutasi pelayan harus menjadi pertimbangan. Didalam pembahasan sidang kelompok sebenarnya harus dibuka data tingkat partisipasi setiap distrik dan diberikan kesempatan membicarakannya. Sehingga hasil keputusan rapat pendeta setiap distrik memperoleh kritik dan saran. Pada sidang kelompok ini harus diperjelas target sentralisasi dan bentuk program yang akan dilakukan untuk mencapainya. Jika dengan sedemikian rupa, sidang kelompok ini dipersiapkan oleh panitia RPH dengan data dan dokumen yang tersusun rapi per distrik sebagaimana yang telah diputuskan dan ditembuskan ke pimpinan HKBP tentu akan mempermudah proses persidangan sidang kelompok. Manakala ada yang tak sesuai dengan kritik dan saran dengan serta merta dapat direspon oleh peserta dari distrik yang lain. Dengan demikian pada setiap persidangan kelompok, diharapkan akan ditemukan pembahasan yang komprehensif dan menjawab permasalahan.
Sudut Pandang Holistik
Sesuai sub tema dengan fokus pembahasan tentang korupsi, judi, narkoba, perdagangan manusia dan kerusakan alam, maka selain hal diatas berdasarkan beberapa referensi terkini bahwa gereja di Indonesia saat ini menghadapi banyak tantangan yang sangat terkait dengan lanskap sosial-politik dan budaya birokasi serta struktur pemerintahan yang gemuk. Tantangan-tantangan ini termasuk mengatasi perubahan iklim, kemiskinan, keadilan, memerangi radikalisme, dan menavigasi pluralisme agama. Peran gereja semakin diperumit oleh kebutuhan untuk menjaga harmoni antaragama sambil berpegang pada mandat teologisnya. Masalah lingkungan yang kompleks ini mengharuskan gereja untuk mengadopsi strategi inovatif dan terlibat dalam dialog aktif untuk memenuhi misinya secara efektif. Gereja di Indonesia termasuk HKBP dengan visi menjadi berkat bagi dunia secara aktif harus terlibat dalam mengentaskan kemiskinan dan mempromosikan keadilan. Ini melibatkan reposisi perannya agar lebih relevan dan transformatif dalam konteks kontemporer. Strateginya meliputi pengembangan ekonomi kreatif, pemanfaatan teknologi digital, dan peningkatan literasi digital untuk memberdayakan masyarakat secara ekonomi (Nainggolan, 2024).
Radikalisme dan kekerasan agama tetap menjadi masalah yang signifikan, dengan negara dan kelompok agama tertentu berkontribusi pada ketegangan. Gereja mengadvokasi perdamaian dan persatuan, menekankan perlunya transformasi spiritual untuk menangkal tantangan ini (Lebang, 2022) Konflik etnis dan agama terus berlanjut, dan misi gereja termasuk membangun perdamaian dan mengurangi ketegangan melalui pelayanan pastoral dan keterlibatan masyarakat (Sudhiarsa, 2006). Pluralisme agama Indonesia menghadirkan tantangan dan peluang bagi gereja. Gereja harus menyeimbangkan misi injilinya dengan kebutuhan untuk menghormati nilai-nilai lokal dan mempromosikan dialog antaragama (Mulya, 2024). Pertumbuhan gereja dipengaruhi oleh kemampuannya untuk mengakomodasi toleransi beragama dengan tetap setia pada prinsip-prinsip teologisnya (Witoro, 2022).
Tantangan hukum, seperti pengaturan tempat ibadah, menimbulkan rintangan yang signifikan bagi minoritas agama. Gereja telah terlibat dalam pertempuran hukum untuk mengamankan hak-haknya, seperti yang terlihat dalam kasus Kongregasi Batak Kristen Protestan (Crouch, 2010). Masalah budaya, seperti pernikahan sesama jenis dan aborsi, juga menantang ajaran gereja. Gereja harus menavigasi masalah ini dengan menerapkan prinsip-prinsip alkitabiah sambil terlibat dengan konteks budaya yang lebih luas (Lawajati et al., 2025). Sementara gereja di Indonesia menghadapi banyak tantangan, gereja juga memiliki peluang untuk memberikan dampak positif. Dengan mengadopsi strategi inovatif dan terlibat dalam dialog, gereja dapat mengatasi masalah ini secara efektif. Namun, gereja juga harus memperhatikan dinamika sosial-politik yang lebih luas dan bekerja untuk menumbuhkan persatuan dan perdamaian dalam masyarakat yang beragam.
Baca Juga:
Penutup
Analisis tentang bagaimana RPH HKBP agar dapat lebih responsif terhadap kebutuhan jemaat adalah rekomendasi yang diperlukan agar gereja tetap hidup dan eksis. Dari beberapa masalah yang dihadapi oleh gereja-gereja masa kini seperti tantangan budaya dan kearifan lokal yang semakin tergerus, masalah sosial-ekonomi, dampak teknologi, tantangan politik dan hukum serta masalah kerusakan ekologi dimana HKBP sangat kencang menyuarakannya sebaiknya berbasis kepada Renstra HKBP dan terprogram.
Tinjauan ini penting karena gereja-gereja secara global menavigasi transformasi sosial yang cepat yang didorong oleh keragaman budaya, inovasi teknologi, dan pergeseran lanskap politik. Dengan mensintesis wawasan berpikir ilmiah, dibingkai oleh tema dan sub tema, faktor kesenjangan, dan tren yang muncul yang memengaruhi tanggapan dan adaptasi gerejawi. Pada akhirnya, analisis ini berusaha untuk menginformasikan agar masa depan dan strategi praktis HKBP adalah dalam rangka untuk mempertahankan HKBP sebagai alat Allah untuk melaksanakan Misi Allah berdasarkan Alkitab yang berlandaskan Iman, Kasih dan Pengharapan. Sukses untuk RPH HKBP 2025. (Ronald Naibaho merupakan Jemaat HKBP Simpang Marindal Medan)
Baca Juga:
Lubukpakam(harianSIB.com)Pengurus DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai NasDem Kabupaten Deliserdang mengunjungi dan menyerahkan kebutuhan pang
Medan(harianSIB.com)Empat rumah semi permanen di Jalan Polonia Kelurahan Suka Damai, Kecamatan Medan Polonia terbakar, Minggu (2/11/2025).In
Pematangsiantar(harianSIB.com)Tim Voli Putri SMA YPK Pematangsiantar berhasil meraih juara Turnamen Bola Voli antar Pelajar sePematangsiant
Medan(harianSIB.com)Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Sumut H Aswin Parinduri mengatakan, setelah tertunda pembangunannya akibat terjar
Medan(harianSIB.com)Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr Jean Calvijn Simanjuntak menekankan kepada seluruh personel agar menciptakan rasa ama
Kutacane(harianSIB.com)Bupati Aceh Tenggara HM Salim Fakhry SE MM mengajak masyarakat, agar selalu menjaga kesehatan dan terus memerangi na
Tanjungbalai(harianSIB.com)Dalam upaya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta mencegah aksi premanisme, Tim Pa
Sibolga(harianSIB.com)Ketua Forum Honorer Indonesia Kota Sibolga, Boby Syahputra Tanjung berharap agar Pemerintah Kota Sibolga secara transp
Jakarta(harianSIB.com)Bareskrim Polri melakukan penggerebekan tambang ilegal di wilayah Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Tambang ileg
Simalungun (harianSIB.com)Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Simalungun menggelar berbagai kegiatan lomba dalam memperingati Hari Kesehata
Simalungun (harianSIB.com)Seorang pencuri handphone (HP) di Huta III Purwosari, Nagori Dolok Tenera, Kecamatan Dolok Tenera, Kabupaten Simal
Pematangsiantar (harianSIB.com)Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto memimpin upacara penutupan perkemahan sabtu minggu (Persami)