Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 23 Desember 2025

Sawit dan Air Mata Tapanuli: Menghidupkan Kembali Peringatan MH Manullang

Oleh: Tonggo Robby Pardede
Redaksi - Selasa, 23 Desember 2025 09:30 WIB
318 view
Sawit dan Air Mata Tapanuli: Menghidupkan Kembali Peringatan MH Manullang
(Foto Dok/Pribadi)
Tonggo Robby Pardede

Lebih dari seabad lalu, Manullang telah lantang memperingatkan bahaya sistem perkebunan monokultur bagi tanah dan kehidupan rakyat. Apa yang ia lawan kala itu bukan sekadar kolonialisme Belanda, melainkan logika ekstraktif, sebuah pola pikir mengeruk keuntungan, yang hari ini menjelma kembali dalam bentuk ekspansi kelapa sawit yang tak terkendali.

Perkebunan dan Rusaknya Siklus Air

Perkebunan monokultur, baik tembakau/karet di era kolonial maupun sawit di masa kini, bekerja dengan modus operandi yang serupa, membabat hutan, meratakan lanskap alami, dan mengubah tanah yang hidup menjadi sekadar "mesin" produksi tunggal. Dampaknya tidak hanya meluluhlantakkan tatanan sosial, tetapi juga menghancurkan keseimbangan ekologis.

Ketika hutan alam digantikan oleh hamparan sawit, kemampuan tanah menyerap air hujan (infiltrasi) merosot drastis. Akibatnya, air hujan yang seharusnya tersimpan di dalam tanah justru meluncur deras di permukaan (run-off). Sungai meluap lebih cepat, tanah menjadi labil dan longsor, sementara saat kemarau, wilayah yang sama justru mengalami krisis air.

Inilah definisi sebenarnya dari bencana hidrometeorologi, yakni pertemuan fatal antara iklim ekstrem dan tata guna lahan yang keliru.

Manullang memahami hubungan ini secara intuitif jauh sebelum istilah "ekologi" populer. Baginya, tanah bukan sekadar aset produksi, melainkan penyangga kehidupan. Ketika fungsi alami tanah diamputasi, bencana sosial dan ekologis hanyalah bom waktu yang menunggu ledakan.

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
beritaTerkait
RI Bidik Investasi Kelapa Sawit dan Wisata di Kepulauan Solomon
Harga Sawit ke Titik Terendah, Petani Minta Genjot Produksi Biodiesel
Lagu Tradisi Tapanuli Diiringi Perkusi Toraja
Kementan Optimistis Peremajaan Lahan Sawit Rampung Tahun Ini
Bunga Bangkai Mekar di Ladang Sawit, Hebohkan Warga Labura dan Rantauprapat
Krisis Ekonomi di LN, Harga Kelapa Sawit di Indonesia Anjlok
komentar
beritaTerbaru