Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 26 Oktober 2025

Rahmat Lubis, Kuda Pacu Martabe Menuju Harmonisasi Masyarakat dan Lingkungan

Rosianna Anugerah Hutabarat - Jumat, 24 Oktober 2025 15:37 WIB
225 view
Rahmat Lubis, Kuda Pacu Martabe Menuju Harmonisasi Masyarakat dan Lingkungan
Foto: harianSIB.com / Rosianna Anugerah Hutabarat
Rahmat Lubis, General Manager Operations & Deputy Director Operations PT Agincourt Resources.

Tapsel(harianSIB.com)

Berperawakan kurus, kecil, berkulit sawo matang, menjurus feminim, hingga sedikit norak, tapi bukan berarti tidak memiliki kekuatan yang mumpuni. Memiliki ketenangan, mental yang luar biasa, hingga skill diatas rata-rata, menjadikannya dipercaya memimpin PT Agincourt Resources (PTAR).

Suami dari Efrida Yanti Siregar ini menorehkan jejak sejarah yang begitu istimewa, menjadi General Manager Operations & Deputy Director Operations PT Agincourt Resources, perusahaan yang memiliki kegiatan bisnis utama di bidang eksplorasi, penambangan, dan pengolahan mineral emas dan perak.

Bagi Rahmat Lubis, memimpin sebuah perusahaan besar bukan lagi pengalaman baru. Pengalamannya di berbagai perusahaan-perusahaan tambang sebelumnya, menjadikannya sosok pemimpin yang mampu mencari solusi dengan cepat dan efektif.

Dipercaya menjadi panglima perusahaan sekaliber PT Agincourt Resources, tidak membuat Rahmat jumawa ataupun congkak. Sosok yang melaporkan pekerjaan langsung kepada Executive Director ini menyadari, kelancaran proses produksi, logistik, distribusi, dan semua kegiatan operasional lainnya, harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Baca Juga:

Putra asli negeri "Sahata Saoloan" ini mulai memainkan peran sebagai pendekar pertambangan yang berkelas dan bertanggung jawab. Rahmat melakukan penataan perusahaan baik fisik maupun non fisik. Ia menciptakan lingkungan kerja yang nyaman serta citra perusahaan yang baik.

Sebagai penganut paham sirkularisme, Rahmat ingin memperbaiki mitos sejarah pertambangan yang selalu retak di pandangan masyarakat banyak. Satu prinsip, mencari keuntungan bagi perusahaan harus selaras dengan pembangunan berkelanjutan.

Rahmat tidak ingin perusahaan yang dipimpinnya hanya sekedar mengeruk kekayaan alam perut bumi Batang Toru. Pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana dan berkelanjutan, yang berfokus pada manfaat yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan, mutlak harus dilaksanakan.

Kombinasi pengalaman dan eksplosivitas mulai dimainkan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. Kehadiran Tambang Emas Martabe di Batang Toru tidak boleh hanya sebatas penambang yang hanya mengutamakan keuntungan. Tetapi juga harus dapat memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar.

Disisi lain, sosok yang memiliki gaya komunikasi jenaka ini juga sadar jika ribuan karyawan menggantungkan hidup di pundaknya. Nasib dan keberlangsungan ekonomi karyawan sangat dipengaruhi oleh keputusan dan kebijakan yang diambil olehnya. Rahmat menyadari, jika Martabe tutup, ada sekitar 10.000 orang yang terdampak.

Baca Juga:

Tekad bulat, kepentingan perusahaan dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan harus diharmonisasi. Etika, moralitas, hingga tanggung jawab sosial tidak boleh diinjak-injak. Untuk mencapai kesejahteraan jangka panjang bagi semua, konsep pembangunan berkelanjutan dengan tiga pilar utama yakni, ekonomi, sosial, dan lingkungan, harus berjalan secara bersamaan.

"Harus menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial," lirih Rahmat, saat menatap langit yang saat itu masih menyisakan cahaya bintang.

Rahmat mulai menata. Ia menargetkan sejumlah fokus keberlanjutan yang tertuang pada Public Contribution Strategy Perusahaan yang meliputi, penerapan sistem manajemen lingkungan berstandar internasional, penurunan emisi Green House Gas (GHG) melalui dekarbonisasi, offset dan nature-based solution project, pengurangan intensitas pengambilan air dan menjaga kualitas air discharge, pengelolaan limbah padat dan cair, hingga penciptaan lingkungan kerja yang mendorong ekuitas, keberagaman dan inklusi.

Sebagai kuda pacu utama perusahaan, Rahmat bergerak cepat bagaikan pendekar cerita silat Kho Ping Hoo. Dalam tempo yang bahkan lebih cepat dari naskah sinetron stripping, ia menggelontorkan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), yang direncanakan dan dilaksanakan di bawah payung Rencana Induk PPM 2018-2031.

Rencana Induk ini merupakan referensi dalam merencanakan dan melaksanakan Program PPM Agincourt Resources yang fokus pada lima pilar yakni, kesehatan, pendidikan, pengembangan usaha lokal, infrastruktur publik, dan hubungan masyarakat.

Dengan mengandalkan keanggunan footwork, Rahmat memainkan peran protagonis dengan target penyelesaian akhir yang lebih klinis. Bagi Rahmat, kesejahteraan masyarakat sekitar, merupakan bagian tak terpisahkan dari praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Baca Juga:

"Sejumlah program keberlanjutan telah kita terapkan, termasuk sistem manajemen lingkungan berstandar internasional," ujar Rahmat Lubis, dalam suatu kesempatan.

Program PPM yang diinisiasi Agincourt Resources berhasil menciptakan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional Tambang Emas Martabe. Kemandirian ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat mulai terlihat. Geliat yang dimainkan siswa SMU Negeri 2 Plus YPMBH Sipirok Angkatan 1995 ini menggerakan jarum performa, menyasar sendi-sendi kehidupan masyarakat lingkar tambang.

Agincourt Resources yang dinakhodai Rahmat menggebrak dengan berbagai kegiatan seperti pemberdayaan UMKM, pelatihan keterampilan, dukungan pertanian dan kesehatan, serta pengembangan infrastruktur. Tujuannya, untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

"Program CSR kami itu view jangka panjang, yang bertujuan menjadikan Batang Toru dan Muara Batang Toru siap untuk menghadapi kondisi di saat Agincourt Resources sudah tidak lagi beroperasi," ucap Rahmat.

Sukses dengan Program PPM tak membuat Rahmat lupa jika kegiatan ekstraksi sumber daya alam harus berjalan berdampingan dengan kontribusi signifikan dan terukur terhadap konservasi alam.

Mengawetkan hutan dan keanekaragaman hayati di dalam kawasan hutan Batang Toru, yang nota benenya merupakan titik eksplorasi, Rahmat menetapkan sekitar 2.000 hektare wilayah dalam Kontrak Karya (CoW) sebagai kawasanbiodiversity refugia(tempat berlindung satwa).

Rahmat juga mengomandoi pencetakan keanekaragaman hayati berskala besar di luar area operasi tambang. Proyek kompensasi yang mencakup sekitar 3.700 hektare ini dirancang untuk mengimbangi dampak keanekaragaman hayati yang tidak dapat dihindarkan, dengan melindungi dan memulihkan kawasan yang lebih luas dan bernilai ekologis tinggi.

Baca Juga:

Tak mengherankan, berbagai penghargaan diraih Agincourt Resources semisal, empat piala dari ajang Good Mining Practices Award 2023 dan satu piala dari Subroto Award 2023, perusahaan terbaik Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik (Good Mining Practice) 2024, dan penghargaan Subroto Award 2024 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Selain itu, PT Agincourt Resources meraih tujuh penghargaan dalam ajang Ecotech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2025 dan penghargaan Gold AwardkategoriEco-Hazard Innovationpada ajangEco-Tech Pioneer and Sustainability Award(EPSA) 2025, dan penghargaan TOP CSR Awards 2025 #Star 5.

Masih banyak lagi penghargaan yang diraih PT Agincourt Resources, yang jika dituliskan akan semakin menguak daftar keberhasilan Tambang Emas Martabe dalam menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik (Good Mining Practice).

"Langkah-langkah yang dilakukan Agincourt Resources bentuk nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem, investasi jangka panjang untuk masa depan anak cucu kita," kata Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, pada saat peluncuran program "Aksi Bikin Ecobrick dari Hati untuk Bumi", beberapa waktu lalu.

"Program-program yang digelontorkan Tambang Emas Martabe sangat memberi manfaat kepada masyarakat. Agincourt Resources telah berhasil menciptakan kemandirian warga sekitar lingkar tambang," sebut Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tapanuli Selatan, Yenny Lubis, pada saat peluncuran Program "Martabe Chicken Farm", Kamis (16/10/2025).

Rahmat datang bagai pahlawan dari kitab Mahabarata. Pergerakancut inside yang ia lakukan menerobos cepat, alami, dan sesuai kewajiban yang diamanahkan undang-undang. Rahmat Lubis, berhasil menyelamatkan wajah pertambangan yang selama ini retak dan buram dari pandangan khalayak banyak.

Walau tak jarang mendapatkan kendala dalam setiap terobosan yang ia lakukan, Rahmat tetap keukeuh memainkan peran dengan harmonis dan indah. Bagi Rahmat, semua itu adalah duel eksistensial, pertarungan antara harapan dan kenyataan, antara masa sekarang dengan masa depan.

Baca Juga:

Rahmat Lubis, maestro pertambangan yang menjadi simbol harapan masa depan pembangunan berkelanjutan. Ia membuktikan, bisnis pertambangan itu tak hanya fokus pada keuntungan finansial perusahaan semata, tetapi juga pada kontribusi panjang untuk generasi berikutnya, termasuk memberikan nilai kepada pemangku kepentingan lain, seperti karyawan, masyarakat, dan lingkungan. (**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Wujudkan Program Ketapang, PT AR Tanam Jagung di Lahan 20 Hektare di Batang Toru
Menjemput Kesempatan Kedua Lewat Program Operasi Katarak Gratis Martabe
Kisah Inspiratif Duo Lansia Penderita Katarak Asal Muara Manompas Tapsel
14 Tahun PTAR Konsisten Gelar Operasi Katarak Gratis untuk Negeri
Hari Pertama Operasi Katarak, dari PT AR untuk Masyarakat
Dini Sriwati, Srikandi PalmCo Raih Juara Pertama Lomba Puisi Nasional Balai Pustaka
komentar
beritaTerbaru