Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 08 Desember 2025
Sistem Penyaluran BLSM Dinilai Tidak Efektif

Ratusan Pelajar SD Dari Sergai Terpaksa "Mangkir" Belajar Untuk Membuka Rekening di Bank

- Rabu, 30 April 2014 17:18 WIB
587 view
 Ratusan Pelajar SD Dari Sergai Terpaksa
Tebingtinggi (SIB)- Untuk  mencairkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang digelontorkan pemerintah pusat, ratusan Pelajar SD  dan orang tua murit dari Kecamatan Bandar Kalifah,  Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) “serbu”  Bank BRI Cabang Tebingtinggi.  Anehnya untuk proses pencairan  bantuan  tersebut, pelajar  terpaksa harus  “mangkir” belajar.

“Sungguh aneh memang peraturan pemerintah ini, untuk mencairkan BLSM   sianak harus buka rekening di Bank, akibat peraturan ini anak saya harus mangkir belajar dan saya harus juga mangkir beraktifitas sehari-hari, kalau ditotal sudah berapa kerugian kita,” ujar salah seoarang orang tua murid BR (49) kepada SIB, Senin (28/4).

Lebih lanjut BR mengatakan, kebijakan penyaluran BLSM  seperti ini, menurutnya tidak tepat. “Seharusnya pemerintah itu memikirkan bahwa orang susah itu harus kerjadulu baru makan, ini untuk mendapat BLSM Rp 300 ribu aktifitas kita terpaksa kita tinggalkan dan anak kita terpaksa tidak belajar karena dia harus ikut, memang sekolah mengijinkan tapi kan itu merugikan anak dan kita juga,” terangnya

“Kebijakan pemerintah pusat memberikan BLSM kepada siswa kurang mampu sangatlah kita apresiasi, namun jika penyalurannya seperti namanya tidak membantu malah mempersulit orang tidak mampu,” ujarnya

Adapun alasan bapak yang tinggal di Desa Kayu Besar mempersulit adalah jika dihitung dari plus dan minusnya adalah inpas. “Bantuan yang didapat untuk kelas III SD adalah Rp 300 ribu, biaya kita untuk datang ke Tebingtinggi membuka rekening sudah berapa, belum lagi makan siang karena harus antri, belum lagi uang tidak bisa diambil semua karena harus ada tinggal di buku rekening, kan ini tidak efektif,” tegasnya

Untuk itu dia berharap kepada Pemerintah Pusat melalui pemerintah Kabupaten Sergai agar sebaiknya mengevaluasi sistim penyaluran BLSM tersebut. “Kalau harus disalurkan melalui bank, sebaiknyalah pihak bank yang mengunjungi sekolah untuk membuka rekening si anak, kalau seperti ini sitimnya terlalu banyak yang dirugikan, anak dirugikan karena harus mangkir sekolah begitu juga dengan kami orang tua atau wali harus mangkir beraktifitas,” tegasnya

Pantauan SIB di lapangan, ratusan orang tua dan pelajar yang membuka rekening baru tempat penyaluran BLSM  terlihat antri berdesak-desakan, tak jarang sebagian oarang tua murit terpaksa meminta bantuan pihak keamanan Bank untuk mengisi formulir karena tidak paham mengisi formulir membuka rekening baru, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan di dalam ruang tunggu, pihak keamanan Bank terpaksa membagi-bagikan formulir hingga keparkiran. (C16/ r)





SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru