Kadis PPPA Batubara: Survei UNDP Menyebutkan 2 dari 5 Perempuan Alami KDRT

Batubara (SIB)- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Batubara menyosialisasikan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), di Aula Kopi TM 100 Desa Sipare-pare, Kecamatan Airputih, Batubara, Kamis (2/3).

"Pencegahan dan pengenalan potensi KDRT sejak dini sangat diperlukan guna menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak khususnya dalam rumah tangga," ujar Kadis PPPA Kabupaten Batubara OK Rangga Ramadia Krisna, Jumat (3/3), di Limapuluh.

Merebaknya kasus KDRT baik secara fisik maupun psikologis yang kerap terjadi di tengah masyarakat. Menurutnya, merupakan penyebab runtuhnya pondasi ketahanan keluarga, di mana korbannya mayoritas perempuan dan anak. Sebab, berdasarkan survei terbatas UNDP, 2 dari 5 perempuan terbukti mengalami KDRT sehingga berdampak pada ancaman kesejahteraan kehidupan rumah tangga serta memberi pengaruh negatif terhadap siklus kehidupan dan tumbuh kembang anak dalam keluarga.

Rangga mengatakan, sosialisasi itu berlangsung hingga 7 hari ke depan dari 2 Maret sampai 10 Maret 2017, yang diikuti Camat dan seluruh kepala desa, kepala dusun beserta tim penggerak PKK dan tokoh masyarakat dari 7 kecamatan se-Kabupaten Batubara.

Untuk hari pertama, diikuti oleh perwakilan dari Kecamatan Air Putih. "Sosialisasi ini diharapkan langsung di inplementasikan di lingkungan masing-masing oleh para peserta dan apabila menemukan kasus KDRT, trafiking, pelecehan seksual pada anak diharapkan untuk melaporkannya ke P2TP2A Dinas PPPA di Desa Pahang Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara," katanya.

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber di antaranya Agus Salim Hutagalung yang merupakan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tanjungbalai, yang menyampaikan materi terkait penyebab dan upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga. (C25/h)