Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 04 Oktober 2025

Dari Suporter Sepak Bola ke Pelaku Bisnis Dekorasi Pernikahan Ternama di Medan, Inilah Kisah Herna Pardede

Donna Hutagalung - Senin, 12 Mei 2025 11:00 WIB
165 view
Dari Suporter Sepak Bola ke Pelaku Bisnis Dekorasi Pernikahan Ternama di Medan, Inilah Kisah Herna Pardede
Foto: harianSIB.com/Dok
Herna Pardede, pada acara Wedding Nusantara 2025 by Boesa Management, Minggu (11/5/2025).
Medan (harianSIB.com)

Berangkat dari pengalaman sebagai suporter sepak bola dan ketertarikan pribadi terhadap estetika serta pelayanan, Herna Pardede kini dikenal sebagai salah satu pelaku bisnis dekorasi pernikahan yang diperhitungkan di Medan. Meski berlatar belakang jauh dari dunia kreatif, Herna justru melihat peluang besar dalam industri dekorasi yang penuh tantangan dan dinamika.

Motivasi awalnya muncul ketika adik Herna akan menikah. "Waktu itu, harga dekorasi sangat tinggi. Untuk acara yang sederhana saja bisa sampai 300 juta. Akhirnya saya berpikir, kenapa tidak coba beli sendiri dan bangun bisnisnya?" kenangnya saat ditemui dalam acara Wedding Nusantara 2025 by Boesa Management, Minggu (11/5/2025).

Memanfaatkan gedung dan hotel milik keluarga, Herna mulai merintis bisnis dekorasi bertajuk conrad7_project. Ia menyusun strategi berbasis kolaborasi, efisiensi, dan pelayanan, serta menekankan transparansi dan kejujuran dalam memilih vendor rekanan.

"Banyak customer yang tertipu oleh vendor tidak bertanggung jawab. Kami hadir untuk memberi rasa aman dan pengalaman terbaik," ujarnya.

Salah satu keunggulan utama bisnis Herna adalah kepemilikan lokasi dan infrastruktur sendiri. "Kami tidak perlu bongkar pasang seperti vendor lain. Ini membuat biaya bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas," jelasnya.

Filosofi bisnis Herna sederhana namun kuat: Cepat, Murah, Mewah. Ia pun mengakui bahwa etos kerja yang terbentuk selama menjadi suporter sepak bola sangat membantunya di dunia usaha.

"Disiplin, fokus dan tidak boleh lengah. Di dunia dekorasi, satu kesalahan kecil bisa membuat klien kecewa seumur hidup."

Menariknya, pandemi Covid-19 justru menjadi titik balik perkembangan bisnisnya. Saat banyak vendor berhenti beroperasi karena pembatasan, Herna justru melihat peluang.

"Saat semua orang mundur, kami bergerak. Itu jadi bukti bahwa industri pernikahan tetap bertahan bahkan di masa krisis."

Kini, Herna terus mengembangkan bisnisnya melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari desainer kebaya, perias, hingga fotografer. Namun, ia tetap selektif dalam memilih mitra.


"Kami ingin kerja sama jangka panjang dengan vendor yang tahan banting, profesional, dan menjaga kualitas," tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga aktif berinovasi dan mengikuti tren digital. Referensi dekorasi banyak diperoleh dari media sosial seperti Instagram dan Pinterest.

"Dulu harus sekolah desain, sekarang bisa belajar dari internet. Tapi tetap butuh modal dan kemauan keras," katanya.

Sebagai penutup, Herna memberi pesan kepada generasi muda yang tertarik pada industri dekorasi. "Kalau kamu punya kreativitas dan komitmen untuk memberikan layanan terbaik, bisnis ini sangat menjanjikan. Tapi jangan ikut-ikutan. Harus tahan banting, teliti, dan terus belajar."

Dengan strategi yang matang, semangat kolaboratif dan komitmen tinggi terhadap kualitas, Herna Pardede membuktikan bahwa bisnis dekorasi pernikahan tak sekadar soal estetika, tapi juga soal kepercayaan dan nilai sosial. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru